Washington (Lampost.co)– Presiden Amerika Serikat Joe Biden menolak mengatakan apa yang akan dia bahas dengan Donald Trump, yang memenangkan pemilihan presiden menjelang pertemuan keduanya pada 13 November 2024, demikian lapor pusat pers Gedung Putih.
Sebelumnya, pemerintah AS mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan pertemuan Biden dan Trump pada 13 November di Gedung Putih sebagai bagian dari proses transisi kepemimpinan.
Baca juga: Pertemuan Presiden Prabowo – Xi Jinping, Ini Yang Jadi Pembahasan
Presiden AS itu juga mengabaikan pertanyaan, yang berulangkali ditanyakan dalam beberapa hari belakangan sejak pilpres AS. Yakni mengenai apakah dia menganggap Trump ancaman bagi demokrasi, yang disebut Biden dalam pidato yang lalu.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan tim Biden sedang bekerja mengatur pertemuan dengan Trump. Yakni tentang pengalihan kekuasaan dan sudah mendiskusikan proses ini dengan tim presiden selanjutnya.
Donald Trump, yang telah menjabat sebagai Presiden AS pada pemilihan umum 2016. Dia kembali lagi memenangi pemilihan presiden yang berlangsung pada tanggal 5 November kemarin.
Dia menjadi pemimpin AS pertama sejak abad ke-19 yang kembali ke Gedung Putih setelah absen selama empat tahun. Pengumuman kemenangan Trump oleh semua media terkemuka yang terlibat dalam penghitungan suara. Antara lain Associated Press, Fox News, CNN, NBC, ABC, dan CBS.
Sementara itu, Electoral College dari negara bagian harus memberikan suara untuk kandidat. Hal itu sesuai dengan keinginan pemilih pada 17 Desember, dan Kongres yang baru akan menyetujui hasil pemungutan suara pada 6 Januari. Pelantikan akan terselenggara pada 20 Januari 2024.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News