Bandar Lampung (Lampost.co)— Hawa sejuk langsung menyeruak begitu menapakkan kaki pelataran Cafe Energi Positif (Enpos) yang berada di komplek Perumahan Palmville Residence yang berada di Jalan Pulau Buton,Jagabaya III, Way Halim, Bandar Lampung.
Berbeda dengan cafe pada umumnya, begitu memasuki pelataran parkiran pengunjung langsung disuguhkan aneka tanaman sayuran hijau, dan buah-buahan segar yang memanjakan mata.
Tidak sekedar menyuguhkan tempat dan aneka menu makanan yang lezat, sesuai namanya Energi Positif membawa misi sosial mulia dan berkelanjutan.
Baca juga: The People’s Cafe Hadir di MBK Lampung, Cabang Ketiga di Sumatra
Mengusung konsep garden to table, pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman lebih sehat. Yakni dengan menyuguhkan menu berbahan organik dan segar, memastikan semua menu olahan menggunakan bahan alami,sehingga terjamin kualitasnya.
Enpos yang berdiri sejak 2021, menjadi ruang inklusif yang menghadirkan pengalaman berbeda bagi para pengunjungnya.
Berada jauh dari keramaian, Cafe Enpos yang terdiri dari dua bangunan menawarkan suasana tenang dan menenangkan.
Bangunan pertama memiliki dua lantai dengan fasilitas kasir, dapur, dan area makan yang luas untuk pengunjung. Di depan pintu masuk pengunjung sudah langsung disambut dengan barisan sofa yang terbuat dari baju-baju bekas yang mengemasnya dengan elegan.
Tak hanya itu beberapa meja yang terbuat dari kayu bekas hingga pintu rumah yang eye catching.
Sedangkan bangunan cafes Enpos memiliki perpustakaan kecil dan ruang konseling untuk memberikan kenyamanan lebih bagi semua pengunjung yang hadir.
Misi Sosial
Pemilik cafe Enpos, Daud Hadi Winarto, mengatakan berdirinya kafe ini bersama sang istri Maria Novita dengan tujuan yang lebih besar tidak hanya sekadar bisnis.
Keduanya ingin menciptakan ruang inklusif, edukasi. Di mana setiap orang dapat merasa diterima dan dihargai.
Selain ciri khas cafe Enpos yang ramah lingkungan, salah satu ciri khas dari Enpos adalah keberadaan lima anak berkebutuhan khusus yang turut menjadi bagian dari tim Enpos.
Daud yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Biomasa Indonesia (MEBI) Lampungiu menuturkan mereka memiliki berbagai latar belakang disabilitas. Seperti disabilitas intelektual, ganguan pendengaran, dan down syndrome.
Tugasnya pun bermacam-macam, mulai dari menyambut tamu, memasak di dapur. Jam kerja mereka dibagi menjadi dua shift, yakni pukul 08.00-12.00 WIB dan 12.00-16.00 WIB.
Enpos buka mulai dari Senin-Sabtu 08.00-21.00 WIB, dan tutup di hari Minggu. Di tempat ini pengunjung dapat menikmati aneka minuman dan makanan yang bervariasi. Mulai dari minuman herbal teh. Ada juga jeruk kunci, sego sambal cumi, cireng, ayam laos, telang nasi biru, rawon dan masih banyak lagi.
Kemudian, pada salah satu sudut cafe, tersedia produk- produk hasil karya siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) di Bandar Lampung. Seperti kaos, jaket, kain batik, tote bag, dan berbagai aksesori lainnya. Tak hanya unggul dalam misi sosial, Cafe Enpos juga memanjakan pengunjung dengan sejumlah fasilitas, seperti WiFi, taman, ruang konseling hingga perpustakaan.