Bandar Lampung (Lampost.co)–Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Lampung mencatat capaian strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di daerah. Selama dua hingga tiga tahun terakhir, BGTK Lampung berhasil memetakan kompetensi lebih dari 34 ribu guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga menengah.
Poin penting:
- Lebih dari 34 ribu guru di Lampung telah dipetakan kompetensinya dari jenjang SD hingga SMA/SMK.
- Pemetaan dilakukan bertahap selama 2–3 tahun dan menjadi data dasar pengembangan program pelatihan guru.
- Kolaborasi BGTK Lampung dan Dinas Pendidikan Provinsi menjadi kunci sukses pemetaan kompetensi guru secara masif.
Kepala BGTK Lampung, Hendra Apriawan, mengatakan pemetaan kompetensi guru merupakan langkah fundamental untuk memastikan program peningkatan kualitas pembelajaran berjalan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan lapangan. Menurutnya, pemetaan ini bukan untuk mengelompokkan atau memberi label pada guru, melainkan sebagai dasar perencanaan pengembangan kompetensi yang lebih terarah.
“Pemetaan ini bukan untuk memberi label baik atau kurang kepada guru. Setiap guru pasti memiliki kompetensi. Data ini menjadi titik awal agar treatment atau program peningkatan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masing-masing guru,” ujar Hendra.
Baca juga: BGTK Lampung Tingkatkan Kompetensi Guru lewat Kolaborasi Daerah
Pemetaan kompetensi berlangsung secara bertahap. Pada tahap pertama, BGTK Lampung menyasar sekitar 2.800 guru jenjang pendidikan menengah. Tahap kedua kemudian tambah luas dengan melibatkan 6.800 guru pendidikan menengah lainnya. Sementara pada tahap ketiga, cakupan pemetaan makin luas dengan menyasar 25.700 guru jenjang pendidikan dasar, yakni SD dan SMP, yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.
Hendra menambahkan keberhasilan pemetaan kompetensi ini tidak terlepas dari dukungan dan kolaborasi yang kuat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Sejak awal, Dinas Pendidikan Provinsi Lampung mendorong pelaksanaan pemetaan secara masif sebagai bagian dari strategi peningkatan mutu pendidikan daerah.
“Ini merupakan ide luar biasa dari Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Kami di BGTK menyambut baik dan menjalankannya bersama-sama,” ujarnya.
Hasil pemetaan kompetensi guru tersebut kini menjadi data dasar atau baseline penting bagi BGTK Lampung dalam menyusun berbagai program peningkatan kompetensi guru. Dengan peta kompetensi yang jelas, BGTK dapat menentukan jenis pelatihan yang tepat, baik untuk guru yang telah memiliki capaian kompetensi maksimal maupun bagi guru yang masih membutuhkan penguatan di bidang tertentu.
Ke depan, BGTK Lampung berkomitmen menjadikan pemetaan kompetensi guru sebagai fondasi utama dalam mendukung kebijakan peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Lampung. Pendekatan berbasis data ini harapannya mampu menciptakan program pengembangan guru yang berkelanjutan, efektif, dan berdampak langsung pada kualitas pembelajaran di sekolah.







