Liwa (Lampost.co)— Hingga saat ini Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat tidak menemukan adanya ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku/PMK (Foot and Mouth Disease) baik sapi, kerbau, kambing maupun domba.
Kendati demikian, Dinas Perkebunan dan Peternakan Lambar melalui enam UPT yang tersebar tetap melakukan upaya pencegahan.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lambar Yudha Setiawan mengatakan adapun enam UPT Keswan Lambar itu adalah Puskeswan Lombok Seminung, Balik Bukit, Way Tenong, Batu Ketulis, Gedung Surian dan Bandarnegeri Suoh. Masing-masing Keswan, ada yang membawahi 2-3 kecamatan terdekat.
“Melalui ke-6 Puskeswan ini pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan PMK dengan cara langsung mendatangi ke kendang-kandang peternak untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi PMK terhadap ternak milik masyarakat,”ucap Yudha, Kamis,10 Agustus 2023.
Berdasarkan pemetaan lokasi dan target vaksinasi PMK dari Januari sampai Desember 2023 yaitu sebanyak 11.482 dosis. Realisasi sampai Juli lalu sudah dilaporkan melalui aplikasi sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSIKHNAS).
Pelaksanaan kegiatan vaksinasi PMK hingga saat ini masih terkendala antara lain karena sulitnya jangkauan, pemilik ternak tidak berada di lokasi, dan masih ada peternak yang enggan/tidak bersedia ternaknya divaksin walaupun telah disosialisasikan terlebih dahulu.
Namun demikian lanjut dia, pihaknya melalui tim teknis medik dan paramedik yang ada di UPT Puskeswan terus berupaya melakukan program vaksinasi.
Disisi lain, kata Yudha, dalam rangka memajukan bidang perkebunan terutama kopi yang merupakan program unggulan Lambar, pihaknya terus melakukan upaya.
“Salah satunya dengan terus melaksanakan pelatihan-pelatihan dan berbagai kegiatan lainya, baik bagi petani maupun pengusaha kopi olahan dan lain sebagainya,”imbuhnya.
Kegiatan seperti itu tentunya membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Karena itu perlu dilakukan upaya lain sebagai solusinya, salah satunya pihaknya berencana setiap materi pelatihan dan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan maupun bahan materi tentang pembelajaran pengembangan dan usaha bidang kopi kedepan dibuat dalam bentuk modul dan toturial yang nantinya dimasukan dalam aplikasi.
Tujuanya adalah agar siapapun yang hendak belajar atau pelatihan tentang pengembangan usaha bidang perkopian nantinya bisa membuka modul dan toturial yang sudah disiapkan secara online melalui aplikasi tersebut.