Pringsewu (Lampost.co) — Pekon Gemahripah, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, terus memperkuat pembangunan infrastruktur sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pekon yang berdiri sejak pemekaran pada 2004 itu kini memiliki dua dusun, yakni Gemahripah I dan Gemahripah II, dengan total 1.751 jiwa.
Poin Penting:
-
Pekon Gemahripah berada di Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, dengan jumlah penduduk 1.751 jiwa.
-
Pertanian dan perkebunan menjadi sumber penghasilan utama warga.
-
Pembangunan menyeimbangkan antara infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Pertanian dan Perkebunan
Mayoritas warga Pekon Gemahripah menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan perkebunan. Kepala Pekon Gemahripah, Kasiman, menegaskan pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi desa. Meski demikian, pemerintah pekon berupaya keras agar kesejahteraan masyarakat terus meningkat melalui berbagai program pembangunan dan bantuan sosial.
Sejarah dan Demografi Pekon Gemahripah
Pekon Gemahripah dulunya bagian dari Pekon Patoman. Pemekaran resmi terjadi melalui SK Bupati Tanggamus pada 2004. Nama Gemahripah dipilih dengan harapan mencerminkan kemakmuran serta kesejahteraan warganya.
Dusun Gemahripah I memiliki 306 kepala keluarga dengan total 491 jiwa. Sementara itu, Dusun Gemahripah II dihuni 207 kepala keluarga dengan total 363 jiwa. Mayoritas penduduk merupakan keturunan petani asal Jawa, khususnya Kebumen, Jawa Tengah.
Peningkatan Infrastruktur Jadi Prioritas
Kasiman menjelaskan pembangunan infrastruktur sangat penting untuk menunjang aktivitas ekonomi dan mobilitas warga. Pada 2024, Pemerintah Pekon Gemahripah mengalokasikan dana desa (DD) untuk sejumlah proyek vital.
Proyek tersebut, meliputi drainase jalan usaha tani di Dusun 01, RT 01 sepanjang 53 meter, drainase di Dusun 02, RT 02 sepanjang 57 meter, dan drainase di Dusun 02, RT 02 sepanjang 66 meter. Kemudian drainase di Dusun 01, RT 01 sepanjang 83 meter dan talut penahan tanah di Dusun 01, RT 02 sepanjang 86 meter.
“Drainase sangat penting untuk menjaga kondisi jalan agar tidak cepat rusak. Selain itu, drainase memperlancar aliran air ketika musim hujan,” ujar Kasiman, Kamis 11 September 2025.
Program Kesejahteraan Masyarakat
Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah pekon juga memprioritaskan kesejahteraan sosial. Insentif diberikan kepada guru mengaji dan kader PKK sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka.
Pekon Gemahripah juga menyalurkan bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) kepada 28 keluarga penerima manfaat (KPM). Bantuan ini diharapkan meringankan beban ekonomi masyarakat kurang mampu sekaligus mendukung pemulihan ekonomi di tingkat desa.
“Semoga program ini benar-benar membantu masyarakat dan meningkatkan taraf hidup warga Gemahripah,” ujar Kasiman.
Kriteria Penerima BLT-DD
Penentuan penerima BLT-DD melalui musyawarah pekon sesuai peraturan pemerintah. Adapun kriteria utama penerima bantuan meliputi keluarga miskin berdomisili di pekon, utamanya keluarga miskin ekstrem, keluarga dengan anggota rentan sakit menahun atau kronis, dan keluarga dengan rumah tangga tunggal lanjut usia. Selain itu, keluarga dengan anggota difabel.
Mewujudkan Desa Mandiri dan Sejahtera
Pemerintah Pekon Gemahripah optimistis kombinasi pembangunan infrastruktur dan program kesejahteraan dapat mempercepat pengentasan kemiskinan. Dengan sektor pertanian sebagai fondasi dengan dukungan anggaran desa, Pekon Gemahripah menargetkan kemandirian desa sekaligus peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Harapan kami, pembangunan ini membawa manfaat nyata. Semua program disusun demi kesejahteraan masyarakat Gemahripah,” kata Kasiman.