Bandar Lampung (Lampost.co)–Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamen Desa dan PDT) A. Riza Patria menghadiri panen raya jagung dengan teknologi Kora di Dusun Way Dadi, Desa Tanjung Rejo, Negeri Katon, Pesawaran, pada Kamis, 20 Maret 2024.
Founder dan CEO Kora, Dian Prayogi, ikut mendampingi Wamen memanen jagung di lahan seluas 110 hektare. Kora merupakan startup pemenang WMM Award 2022 kategori social yang menerapkan smartfarming.
Panen raya ini menjadi bukti keberhasilan petani desa dalam mengoptimalkan hasil pertanian dengan dukungan teknologi dari Kora. Teknologi ini memungkinkan proses tanam lebih cepat dan menghasilkan jagung berkualitas tinggi.
Baca Juga: Tingkatkan Sektor Pertanian Lampung untuk Lumbung Pangan Nasional
Kegiatan yang mendapatkan dukungan penuh dari Bank Mandiri itu, dihadiri Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Bupati Pesawaran, Dendi Romadona, dan Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Desa Indonesia (Apdusi), Maulidan Isbar.
Usai memanen beberapa jagung, Wamen Desa dan PDT A. Riza Patria mengapresiasi inovasi teknologi yang dikembangkan anak muda Lampung. Menurutnya, teknologi ini berpotensi mendukung kedaulatan pangan yang Presiden Prabowo Subianto canangkan.
“Ke depan, melalui teknologi Kora ini, kita bisa semakin memperkuat ketahanan pangan nasional. Alhamdulillah, ini adalah langkah maju bagi sektor pertanian kita,” ujar Riza.
Ia juga mendorong masyarakat Pesawaran untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian dengan sentuhan teknologi. Selain itu, ia mengajak generasi muda yang memiliki keterampilan di bidang teknologi dan pertanian agar kembali ke desa. Ini guna mendukung pembangunan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kita harapkan teknologi Kora bisa terimplementasikan di lebih banyak desa. Anak muda harus hadir dan menjadi bagian dari pembangunan pedesaan,” imbuh Wamen.
Teknologi Bantu Petani
Sementara itu, Founder dan CEO Kora, Dian Prayogi, menjelaskan bahwa teknologi Kora ini mampu membantu petani dalam mendeteksi kondisi tanaman jagung dan tanah. Sistem ini memungkinkan petani mengidentifikasi penyakit tanaman lebih awal serta menyesuaikan pemupukan sesuai kebutuhan tanah dan tanaman.
“Pengecekan penyakit pada tanaman jagung sangat penting agar petani bisa segera mengambil langkah tepat. Begitu juga dengan pemantauan kondisi tanah, sehingga pemupukan bisa sesuai kebutuhan untuk hasil panen lebih optimal,” terang Dian.
Dengan adanya penerapan teknologi di sektor pertanian, harapannya kesejahteraan petani meningkat. Juga produktivitas pertanian melonjak, serta ketahanan pangan nasional semakin kokoh.