Jakarta (Lampost.co)–Situasi Covid-19 di wilayah Asia sedang tidak baik-baik saja karena ada peningkatan kasus virus corona di sejumlah negara. Tidak cuma varian JN.1, kini munculnya varian baru seperti XEC, hingga LF.7. Berbagai negara kawasan Asia mengumumkan sejumlah upaya untuk mengekang penyebaran Covid-19. Kasus Covid-19 terlaporkan terjadi di Malaysia, Singapura, Thailand, Hong Kong, Korea Selatan, termasuk Indonesia.
Di Malaysia pada pertengahan Mei 2025, pemerintah sempat mengeluarkan peringatan waspada karena peningkatan kasus Covid-19. Peringatan ini dikeluarkan Menteri Kesehatan Malaysia Dzulkefly Ahmad merespons tingginya penularan Covid-19 di Singapura dan Thailand.
“Malaysia mencatat rata-rata sekitar 600 kasus per minggu, jauh di bawah ambang batas kewaspadaan nasional,” tulisnya di media sosial X, Sabtu, 17 Mei 2025. Ia juga menegaskan, tidak ada laporan kematian akibat Covid-19 di Malaysia sepanjang 2025 sejauh ini.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik di Indonesia, Ahli Paru Imbau Masyarakat Waspada Subvarian Baru JN.1
Kasus Covid-19 di Singapura pad 3 Mei 2025 mencapai sekitar 14.200 kasus, naik dari 11.100 kasus pada pekan sebelumnya. Rata-rata pasien yang mendapat rawatan di rumah sakit juga meningkat dari 102 menjadi 133 orang per hari.
Meski jumlahnya belum separah masa puncak pandemi dulu, lonjakan ini membuat otoritas kesehatan menjelaskan penyebabnya. Salah satu alasan utama adalah menurunnya kekebalan kelompok atau imunitas masyarakat terhadap virus Covid-19.
Selain itu, jumlah lansia yang menerima vaksin booster juga semakin berkurang, sehingga mereka menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Di Hong Kong, kenaikan kasus terlihat dari peningkatan kadar virus Sars-CoV-2 dalam sampel limbah. Serta meningkatnya persentase hasil tes positif Covid-19 dari sampel pernapasan.
Pada pekan yang berakhir 10 Mei, tingkat positif Covid-19 mencapai 13,66 persen, naik drastis dibandingkan 6,21 persen empat minggu sebelumnya. Aktivitas virus kembali meningkat sejak pertengahan April 2025.
Kelompok Rentan
Selama 18 hingga 24 Mei, ada 53.563 kasus Covid-19 dengan lima kematian yang dilaporkan di Thailand.
Departemen Pengendalian Penyakit melaporkan, dari kasus tersebut, 2.827 adalah pasien rawat inap dan 50.736 pasien rawat jalan. Covid-19 varian XEC menjadi penyebab lonjakan kasus virus corona di Thailand belakangan ini.
Dilansir dari Bangkok Post, Kementerian Kesehatan Publik Thailand mengatakan, varian XEC berasal dari Omicron dan tujuh kali lebih menular daripada flu biasa.
Menteri Kesehatan Publik Thailand Somsak Thepsuthin menuturkan, pihaknya kini fokus melindungi kelompok rentan dan memonitor virus di sekolah-sekolah.
Direktur Penanganan Bencana dan Keamanan Pusat Korea Selatan Lee Han-kyung memperingatkan tentang tren Covid-19 yang semakin memburuk di luar negeri.
Meskipun tren global, jumlah kasus baru Covid-19 di Korea tetap sekitar 100 per minggu selama sebulan terakhir hingga akhir Mei. Saat ini, Korea Selatan memperkirakan jumlah kasus terkonfirmasi di rumah sakit tertentu secara mingguan, sebagaimana The Star beritakan, Jumat, 30 Mei 2025.
Asosiasi Medis Korea juga mengeluarkan imbauan publik, menyoroti pergeseran suhu musiman, peningkatan perjalanan domestik dan internasional. Serta penurunan yang signifikan dalam praktik kebersihan pribadi seperti mencuci tangan.