Bandar Lampung (Lampost.co)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung memetakan wilayah di Provinsi Lampung yang mengalami rawan bencana di sepanjang Oktober 2024.
Analis Bencana BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat mengatakan pada Oktober 2024 terdapat empat kejadian bencana di wilayah. Bencana tersebut menyebabkan 16 unit bangunan mengalami kerusakan.
Baca juga: Efektivitas dan Transparansi Pemanfaatan Anggaran Pendidikan Harus Utama
“Bencana tersebut antara lain angin kencang dua kejadian yang berlokasi di Tulangbawang dan Lampung Timur. Kemudian banjir satu kejadian di Bandar Lampung dan tanah longsor satu kejadian di Pesisir Barat,” kata Wahyu, Senin, 18 November 2024.
Dengan adanya sejumlah kejadian bencana tersebut, pihaknya terus mengefektifkan
Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) yang terkoneksi dengan BPBD kabupaten/ kota.
“Sebagai antisipasi dan kesiapsiagaan kami mengecek informasi setiap jam 9 pagi dan jam 8 malam untuk melakukan deteksi awal terhadap perubahan cuaca yang mendekati musim hujan,” ujarnya.
Bencana banjir hampir seluruh wilayah rawan terancam, namun untuk daerah yang mengalami eskalasi cukup tinggi adalah Bandar Lampung disusul Lampung Selatan dan Pesawaran.
“Banjir hampir seluruh wilayah kita terancam, beberapa tempat mengalami eskalasi yang cukup tinggi yaitu Bandar Lampung yang tiap musim hujan atau hujan dengan intensitas tinggi pasti banjir,” tambahnya.
Curah Hujan Tinggi
Menurutnya bencana hidrometeorologi basah dengan iringan curah hujan yang tinggi. Sehingga mengakibatkan beberapa bencana alam bawaan seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung.
“Untuk longsor kami melakukan deteksi di beberapa titik yang cukup berat ancamannya. Seperti di Lampung Barat, Tanggamus, dan Way Kanan. Di Lampung Barat sepanjang jalan antara Lampung Barat dan Pesisir Barat ada titik longsor yang meskipun sudah kami lakukan pencegahan dan mitigasi ancamannya tetap ada,” jelas dia.
Adapun untuk Lampung Selatan terjadi sejumlah daerah rawan seperti banjir. Di mana titik yang kerap terpendam ada di Sidomulyo, Hajimena, Palas dan Sragi.
“Kemudian banjir juga rawan terjadi di Tulangbawang, Mesuji, dan Pesawaran. Kita juga ada tim reaksi cepat yang piket setiap hari. Jadi setiap hari mereka siap. Dan kalau kondisi memburuk kita ada SOP tim reaksi cepat untuk koordinasi,” katanya.