Bandar Lampung (Lampost.co) — Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Lampung Barat. BMKG telah mengeluarkan status peringatan dini mencapai level AWAS, dengan curah hujan tercatat mencapai 90,8 mm hingga pukul 19.09 WIB. Hujan deras dengan intensitas lebat hingga sangat lebat diprediksi masih akan berlangsung beberapa jam ke depan, meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor.
Poin Penting:
- Banjir dan longsor mengancam 7 wilayah di Lampung Barat.
- Curah hujan 90,8 mm dan angin kencang meningkatkan risiko bencana alam.
- Warga diminta siap evakuasi dan mengambil langkah antisipasi untuk keselamatan.
Wilayah Paling Rawan
BMKG mengidentifikasi 7 wilayah yang berisiko tinggi terdampak banjir dan longsor. Yaitu Way Tenong, Air Hitam, Gedung Surian, Batu Ketulis, Bandar Negeri Suoh, Kebun Tebu, dan Sekincau.
Baca juga: Siaga Banjir! BMKG Peringatkan 14 Wilayah di Bandar Lampung
Tindakan Mendesak
BMKG mengimbau masyarakat di daerah rawan untuk segera mengambil langkah antisipasi. Pindah ke lokasi aman jika berada di area rawan longsor atau dekat sungai yang berpotensi meluap. Hindari aktivitas di lereng bukit, jurang, dan aliran sungai. Pastikan saluran air tetap bersih untuk mencegah genangan. Siapkan barang penting seperti dokumen, pakaian, dan peralatan darurat untuk keperluan evakuasi.
Kondisi Cuaca Ekstrem
Data meteorologi menunjukkan curah hujan yang tinggi serta angin kencang, dengan kelembapan udara maksimum yang mendekati 98 persen. Situasi ini menciptakan kondisi ideal untuk longsor di lereng curam dan banjir di dataran rendah. Oleh karena itu, warga di sekitar wilayah rawan diminta terus memantau kondisi lingkungan.
Warga Harus Siaga
BMKG mengingatkan bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Warga yang tinggal di lokasi rawan agar tidak menunda evakuasi jika situasi mulai memburuk. Pemerintah daerah juga sebaiknya siap siaga untuk membantu jika ada warga yang terdampak.
Update Informasi
Cuaca buruk seperti ini memerlukan perhatian ekstra dari semua pihak. BMKG terus memantau perkembangan dan akan memberikan informasi terbaru secara berkala. Masyarakat dapat mengakses informasi resmi melalui aplikasi BMKG atau kanal komunikasi resmi lainnya.
Tetap waspada dan utamakan keselamatan bersama!