Bandar Lampung (Lampost.co)-– Saat ini, Lampung memasuki masa peralihan cuaca, yang ditandai oleh hujan dengan intensitas yang tidak menentu.
Menurut Rahmat Subekti, Forecaster BMKG Lampung, fenomena ini seringkali menyebabkan hujan lebat pada satu hari dan kemarau di hari berikutnya.
“Ciri khas musim peralihan adalah hujan yang tiba-tiba. Di sertai angin kencang dan petir akibat pertumbuhan awan konvektif yang cepat,” jelas Rahmat lewat sambungan telepon, Selasa, 15 Oktober 2024.
Rakhmat menjelaskan perkiraan musim hujan di Lampung bervariasi berdasarkan wilayah. Untuk Lampung bagian barat, prediksinya memasuki musim hujan pada dasarian I dan II Oktober.
Sementara itu, wilayah seperti Way Kanan dan Lampung Utara baru akan mulai merasakan hujan pada dasarian III Oktober.
Sementara wilayah Mesuji, Tulangbawang, Lampung Timur, dan Lampung Tengah harapannya memasuki musim hujan pada dasarian I November. Sedangkan Bandar Lampung, Pringsewu, dan Pesawaran mengikuti pada waktu yang sama.
Khusus untuk Lampung Selatan bagian Sidomulyo, Kalianda dan Bakauheni, musim hujan prakiraannya baru akan mulai pada dasarian II hingga III November.
“Jadi selama belum masuk dasarian tersebut, masih dalam peralihan. Ciri khususnya di musim peralihan yakni hujan tidak menentu. Bisa jadi tiba-tiba hujan dan tiba-tiba cerah,” jelasnya.
Dalam situasi ini, Rahmat menekankan pentingnya bagi petani untuk tidak terburu-buru dalam menanam padi.
“Kami sarankan agar petani menunggu hingga musim hujan yang lebih stabil tiba. Sesuai prediksi wilayah dan dasariannya. Ini akan mengurangi risiko gagal panen akibat hujan yang tidak konsisten,” pungkasnya.