Bandar Lampung (Lampost.co) — Antusiasme masyarakat Lampung untuk memiliki kendaraan listrik baik roda empat, roda dua terus meningkat. Hal tersebut tersebut terlihat dari ramainya kendaraan listrik di jalan raya.
Selain dari ramainya kendaraan listrik berlalu lalang, sejumlah dealer penjual kendaraan listrik mengaku selalu kebanjiram order. Sebab, masyarakat baik di Bandar Lampung ataupun di luar daerah terus menunjukkan tren pembelian yang positif.
“Dalam sebulan, penjualan kendaraan listrik disini bisa mencapai 20 unit atau lebih. Untuk kategori usia yang membeli juga beragam. Mulai dari anak sekolah, mahasiswa hingga orang kantoran,” kata Kepala Toko Kendaraan Listrik yang ada di Koga, Kedaton, Rahman, Kamis, 24 Oktober 2024.
Rahman mengatakan, untuk kepemilikan kendaraan listrik yang hanya digunakan di lingkungan rumah, pihaknya banyak menjual sepeda listrik.
“Jadi meskipun hanya sepeda listrik, tapi antusiasme masyarakat yang ingin punya cukup banyak. Kita buka di Bandar Lampung tapi yang beli ada dari Pringsewu, Pesawaran hingga Metro,” katanya.
Untuk harganya sendiri, mereka bandrol seharga Rp4 hingga Rp8 juta/unit. “Semua tergantung dari jenis, tipe dan kekuatan baterainya. Semakin awet maka akan semakin mahal harganya,” kata Rahman.
Stasiun Pengisian Kendaraan
Peningkatan penggunaan kendaraan listrik juga terlihat dari upaya Pemerintah Provinsi Lampung untuk mendukung dan menciptakan kawasan bebas polusi. Yakni dengan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
“Pemprov Lampung memang ada rencana pembangunan SPKLU untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik. Serta mengurasi polusi akibat kendaraan penggunaan BBM,” kata Kabid pada Dinas ESDM Provinsi Lampung, Sopian Atiek.
Terkait lokasinya, tambahnya, pihaknya belum menentukan. “Tapi kemungkinan di wilayah komplek Kantor Gubernur. Karena dorongan kita ASN ini bisa menggunakan kendaraan listrik dan pengisian bahan listriknya mudah,” jelasnya.
Untuk sistem dari pengisian listrik tersebut, pihaknya bekerja sama dengan PL “Seperti apa nanti kita bagi hasil, karena kita kerjasama dengan PLN jadi untuk operator nya pasti pihak PLN yang paham,” tambahnya.
Menurutnya, pihak PLN sendiri sudah memberikan atensi namun dengan dorongan, agar pembangunan SPKLU ini sesuai jumlah penggunaan kendaraan listrik untuk PNS.
“Jadi PLN maunya sesuai. Ada SPKLU dan ada juga pengguna nya, jadi tidak sia-sia penggunan nya,” ucapnya lagi.