Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif, kompetitif, dan berkelanjutan. Ini sebagai langkah strategis memperkuat pondasi ekonomi daerah. Langkah itu menjadi bagian dari komitmen Pemprov dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata di seluruh wilayah.
Sekretaris Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, mengatakan investasi merupakan motor penggerak utama pembangunan daerah. Pemprov Lampung berkomitmen menjaga kepercayaan investor dengan memberikan kepastian hukum, kemudahan perizinan, dan dukungan infrastruktur yang memadai.
“Investasi menjadi motor penting bagi pembangunan Lampung. Untuk itu, kami berkomitmen menciptakan lingkungan yang ramah bagi investor, baik dalam negeri maupun asing. Melalui kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan dukungan infrastruktur yang memadai,” ujarnya.
Menurutnya, kinerja investasi Lampung menunjukkan perkembangan positif. Hingga triwulan III tahun 2025, realisasi investasi melampaui target tahunan. Capaian adalah Rp12,95 triliun, atau 120,32 persen dari target Rp10,76 triliun.
Dari total tersebut, Rp2,12 triliun berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan Rp10,83 triliun dari penanaman modal dalam negeri (PMDN). “Capaian ini bukti kepercayaan investor terhadap Lampung semakin kuat,” kata dia.
Beberapa sektor menjadi penggerak utama pertumbuhan investasi di Lampung. Untuk PMA, sektor yang tumbuh pesat meliputi industri makanan, tanaman pangan, peternakan, perkebunan, dan transportasi. Juga termasuk pergudangan, telekomunikasi, industri kimia, farmasi, serta pertambangan.
Sedangkan PMDN, sektor dominan mencakup industri makanan, pertambangan, perdagangan dan reparasi, hotel dan restoran, serta tanaman pangan dan perkebunan.
Penanaman modal asing yang mengalir ke Lampung terutama berasal dari Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Australia, dan Tiongkok. Negara-negara tersebut menilai Lampung memiliki potensi besar sebagai pusat agroindustri dan manufaktur di kawasan Sumatera bagian selatan.








