Bandar Lampung (Lampost.co) — Kopi menjadi komoditas ekspor unggulan, mencerminkan identitas budaya dan kekuatan ekonomi yang menopang kehidupan masyarakat Lampung.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, mengatakan kontribusi besar kopi terhadap pasar nasional maupun global. Komoditas itu sebagai salah satu pilar ekonomi daerah yang perlu terus meningkatkan daya saingnya.
Dia memaparkan Lampung memiliki posisi strategis dalam industri kopi nasional dan menjadi salah satu penopang utama ekspor komoditas tersebut.
“Ekspor komoditas kopi Indonesia pada 2024 meningkat hingga 76,33 persen daripada tahun sebelumnya. Menariknya, lebih dari 51 persen ekspor tersebut berasal dari Lampung dengan nilai mencapai 840 juta dolar AS. Ini menunjukkan Lampung memiliki peran vital dalam industri kopi nasional,” ujarnya.
Menurutnya, capaian tersebut tidak hanya mencerminkan tren positif dari sisi ekspor. Namun, turut menunjukkan potensi besar yang masih bisa berkembang di pasar domestik.
Mirza menuturkan, 79 persen masyarakat Indonesia merupakan peminum kopi dan 71 persen di antaranya memilih kopi siap saji. Angka tersebut sebagai peluang besar untuk memperluas pasar dalam negeri dan mendorong tumbuhnya inovasi di sektor hilir.
Menurutnya, tren tersebut membuka ruang pengembangan produk yang lebih variatif, peningkatan layanan, serta pengalaman baru bagi para penikmat kopi.
“Kita perlu berinovasi dalam menciptakan pengalaman yang unik, memperkenalkan rasa yang lebih beragam. Lalu memperkuat ekosistem industri kopi dari hulu hingga hilir,” pungkasnya.








