Bandar Lampung (Lampost.co)–Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung meminta kepada seluruh pelaku usaha untuk lebih sering melaporkan penerimaan modal usahanya.
Kepala DPMPTSP Provinsi Lampung, Yudhi Alfadri mengatakan saat ini berdasarkan data, pelaku usaha di wilayahnya malas lapor penerimaan modal. Hal itu menghambat pemprov untuk melakukan penilaian perkembangan nilai investasi.
“Para pelaku usaha harus komitmen untuk membuat laporan setiap investasi yang mereka lakukan. Terkadang sebagian pelaku usaha ini tidak melaporkan secara berkala melalui laporan kegiatan penerimaan modalnya. Sehingga investasi tidak tercata,” ujarnya, Rabu 20 Maret 2024.
Kendala tersebut menyebabkan target investasi dari Pemerintah Pusat melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tidak tercapai secara penu. Untuk itu ia meminta pelaku usaha lebih aktif lagi dalam melaporkan setiap penerimaan modal usahanya.
“Untuk peningkatan investasi itu sendiri kami gencar lakukan agar pelaku usaha ini giat nyaman untuk menambah produksinya. Agar investasi juga meningkat, kami juga bekerjasama dengan Forum Investasi Lampung (FOILA),” kata Yudhi.
Yudhi mengatakan bahwa sejak saat masa pandemi Covid-19 dunia investasi secara global mengalami penurunan yang cukup drastis. Nilai produksi menurun, dan bahkan tidak adanya penambahan investor baru sehingga memukul perkembangan investasi terutama di daerah.
Namun sejak setahun belakangan ini kata Yudhi, perkembangan nilai investasi daerah mulai alami pergerakan menuju kearah yang baik. Berbagai investor baru mulai masuk untuk kembali bangkit menggerakkan roda perekonomian.
“Kalau Investasi baru sejak covid-19 tidak ada Investasi baru di provinsi lampung, cuma ada satu tahun kemarin, dan rencananya akan ada Investor baru dari Tiongkok,” katanya.
“Mudah-mudahan segera terealisasi, kami berharap seperti itu dengan adanya investor baru dengan membawa nilai investasi begitu besar, akan membawa kemajuan dan peningkatan ekonomi bagi provinsi Lampung. Terutama daerah di mana mereka akan menjadikan lokasi mengadakan industri itu,” pungkasnya.