Kotabumi (Lampost.co)— Gas elpiji 3 kilogram (kg) langka di Kotabumi, Lampung Utara, menjelang Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah. Kelangkaan ini terduga akibat kurangnya pasokan kepada masyarakat.
Warga harus mencari ke beberapa warung untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg. Harganya pun melambung tinggi hingga Rp30 ribu per tabung. Jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang pemerintah tetapkan sebesar Rp19 ribu per tabung.
“Saya harus ke Sindang Sari, yang berjarak beberapa puluh kilometer, untuk mendapatkan gas,” kata Iwan, warga Kebun Empat, Kotabumi, Senin, 1 April 2024.
Warga lainnya berharap pemerintah dapat proaktif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama saat ini sedang menjalankan ibadah puasa dan membutuhkan gas untuk memasak.
“Kalau ini berlangsung terus-menerus bisa tembus Rp35 ribu per tabung. Saat ini saja sudah Rp30 ribu,” kata salah seorang warga.
Sementara itu, salah satu pangkalan di Kotabumi mengaku telah beberapa pekan tidak menerima pasokan gas.
“Jatah kita memang tidak banyak, dan tidak ada pengiriman karena jatuh pada tanggal merah,” kata Marjeni Effendi, pemilik pangkalan CV Karya Jitu Esa.
Pihaknya berharap pemerintah dapat segera mengatasi kelangkaan gas elpiji 3 kg ini agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkannya.
Elpiji Langka di Way Kanan
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Way Kanan, harga tabung gas mencapai Rp35 ribu. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat akan turun ke Pasar Banjit untuk mengecek laporan warga tersebut.
Kadisperindag Kabupaten Way Kanan Edi Suprianto mengakubaru tahu ada kenaikan harga gas elpiji 3 kg di seputaran Pasar Banjit.
“Kabar dan informasi ini akan kami pahami terlebih dahulu dan tim akan turun langsung ke lokasi Pasar Banjit. Kami akan melakukan pengecekan terhadap ketersediaan di pangkalan dan di mana letak kenaikan harga tersebut atau hanya oknum warung saja,” kata dia.