Bandar Lampung (Lampost.co) — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar gerakan pangan murah (GPM) di 38 provinsi. Kegiatan itu untuk membantu menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
Ketua Umum Kadin, Anindhya Bakrie, mengatakan kegiatan itu bentuk dukungan dunia usaha terhadap program Badan Pangan Nasional (Bapanas). Kolaborasi itu melibatkan Kementerian Dalam Negeri untuk memetakan daerah dan komoditas dengan inflasi tertinggi.
“Bapanas menyampaikan bawang merah dan beras menjadi komoditas yang paling menekan inflasi. Untuk itu, Kadin bersama para pengusaha menghadirkan pangan pokok dengan harga lebih terjangkau,” kata Anindhya, saat Gerakan Pangan Murah di Kantor Kecamatan Kedamaian Bandar Lampung, Jumat, 12 September 2025.
Ia menjelaskan, beras, minyak goreng, dan telur menjadi produk yang paling masyarakat buru. Kehadiran gerakan itu mampu menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan pokok di seluruh daerah.
“Setiap provinsi memiliki alokasi paket berbeda sesuai kebutuhan. Namun, yang terpenting semangat kolaborasi positif antara pemerintah dan dunia usaha,” kata dia.
Selain membantu masyarakat, kegiatan itu memberi manfaat bagi para pelaku usaha di sektor pertanian, perkebunan, hingga peternakan yang terlibat dalam rantai pasok pangan.
“Kadin menaungi dunia usaha, tetapi juga memikirkan masyarakat agar tetap mendapatkan barang pokok. Mudah-mudahan kontribusi ini bisa meluas dan memberi dampak positif,” kata dia.