Gunung Sugih (Lampost.co)— Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Lampung Tengah anjlok hingga 50 persen pasca Natal dan tahun baru 2024.
Sumarno, seorang distributor cabai di Pasar Bandarjaya, mengatakan harga cabai merah yang semula Rp95.000-Rp100.000 per kilogram kini turun menjadi Rp40.000-Rp45.000 per kilogram. Sementara, harga cabai rawit yang semula Rp45.000 per kilogram turun menjadi Rp20.000 per kilogram.
“Sudah dua hari ini harga cabai anjlok, turunnya berkisar 50 persen,” kata Sumarno kepada Lampost.com, Rabu 3 Januari 2024.
Menurut Sumarno, penurunan harga cabai disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya pasokan cabai dari Pulau Jawa yang membanjiri pasar. Selain itu, permintaan pasar juga mulai menurun karena momentum tahunan seperti Natal dan tahun baru telah berlalu.
“Pasokan cabai dari Jawa Timur dan Jawa Barat lagi melimpah masuk di pasar Lampung Tengah sehingga harganya murah,” ujar Sumarno.
Sementara itu, Ida, salah satu pedagang bumbu-bumbuan di Pasar Seputih Agung, Ida,mengatakan penurunan harga cabai berpengaruh terhadap omzet penjualannya. Stok barang dagangannya melimpah, tetapi pembelinya berkurang.
“Untuk sekarang, kita tidak berani menstok cabai terlalu banyak karena berisiko busuk, karena cabai lagi murah di tingkat eceran,” kata Ida.
Sebelum Nataru, omset penjualan Ida meningkat karena permintaan pasar sangat tinggi. Selain itu, cabai dari Pulau Jawa belum masuk ke pasar sehingga harga jualnya masih bagus di tingkat eceran.
“Kalau sekarang harga murah tetapi minat beli sepi,” kata Ida.