Jakarta (Lampost.co) — Harga emas dunia kembali menarik perhatian investor. Ketidakpastian ekonomi global, kebijakan moneter longgar, dan ketegangan geopolitik memperkuat tren bullish logam mulia ini. Meski prospeknya positif, investor tetap perlu mengantisipasi potensi koreksi harga.
Analisis Teknikal: Tren Bullish Masih Dominan
Menurut Andy Nugraha, Analis Dupoin Futures Indonesia, pola candlestick dan Moving Average menegaskan tren bullish emas.
Jika momentum naik berlanjut, harga emas berpeluang menembus USD3.800 pekan depan. Namun, risiko koreksi tetap ada.
Jika harga jatuh di bawah USD3.550, emas bisa turun ke USD3.467. Investor harus waspada menghadapi potensi pembalikan tren.
Faktor Fundamental Pendorong Harga Emas
Pemangkasan Suku Bunga The Fed
The Fed memangkas suku bunga, memicu reli emas. Pasar memprediksi dua kali pemangkasan tambahan pada Oktober dan Desember.
Kebijakan itu menurunkan biaya peluang memegang emas karena logam mulia tidak memberikan imbal hasil tetap.
Pelemahan Dolar AS
Indeks dolar melemah, membuat harga emas lebih murah bagi investor global. Permintaan pun meningkat tajam.
Aksi Bank Sentral Dunia
Banyak bank sentral menambah cadangan emas untuk memperkuat devisa. Langkah itu memberikan dukungan struktural jangka menengah hingga panjang.
Risiko Koreksi Harga Emas
Kenaikan inflasi atau imbal hasil obligasi bisa mengurangi daya tarik emas. Investor bisa beralih ke aset berimbal hasil tetap.
Jika pasar saham global kembali menguat, sebagian modal bisa meninggalkan emas dan masuk ke instrumen berisiko.
Selain itu, rilis data ekonomi AS seperti inflasi dan PCE bisa memengaruhi keputusan The Fed sehingga berdampak pada harga emas.
Prospek Jangka Pendek
Tren jangka pendek emas masih positif. Dukungan datang dari pemangkasan suku bunga, pelemahan dolar, dan tensi geopolitik.
Namun, volatilitas pasar akan meningkat menjelang rilis data ekonomi penting. Trader perlu disiplin dalam manajemen risiko.
Dia menegaskan dua skenario, yaitu reli menuju USD3.800 jika bullish berlanjut, atau koreksi ke USD3.467 bila harga menembus USD3.550.