Bandar Lampung (Lampost.co)— Pemerintah Provinsi Lampung menyambut baik rencana investasi pengusaha Tiongkok untuk mengembangkan produk turunan komoditas singkong dan tebu .
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Mulyadi Irsan, mengatakan prospek investasi ini akan memberi dorongan positif bagi pertumbuhan perekonomian daerah.
“Tentu prospeknya bagus. Pengusaha itu kan pasti sudah memetakan potensinya, kita sambut baik,” ujarnya, Kamis, 29 Februari 2024.
Suntikan dana investasi yang mencapai 100 dolar AS ini akan mengembangkan sektor hilirisasi di Lampung.
“Investasinya mencapai 100 juta dolar AS perusahaan ini memang fokus ke produk glukosa dan molase,” kata dia.
Pihaknya belum dapat memastikan lokasi pasti mendirikan perusahaan tersebut, karena masih dalam tahap awal pengkajian.
“Kemarin (investor) kunjungan ke Lampung Tengah, tapi lokasi pastinya belum tahu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mulyadi menyebut konektivitas Provinsi Lampung kini semakin membaik dengan keberadaan jalan tol dan Pelabuhan Panjang.
Sehingga pertumbuhan perekonomian dapat semakin terpacu dengan penguatan hilirisasi.
“Apalagi melihat jalur konektivitas Lampung saat ini mendukung,” pungkasnya.
Diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah penghasil tebu dengan produksi mencapai 184.006 ton di 2022.
Rencana kerja sama investasi antara pengusaha Tiongkok dengan Pemerintah Provinsi Lampung berpotensi besar terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan petani singkong di Lampung.
Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Lampung, Ahmad Giri Akbar menyebut, keluhan yang muncul dari tingkat petani selama ini adalah harga panen yang rendah.
Dengan adanya pabrik yang memproduksi langsung singkong dari petani, akan membuat petani tidak lagi menjual hasil panennya kepada tengkulak. Selain itu, pabrik dengan skala besar juga menurutnya berpotensi akan melibatkan banyak petani dari berbagai wilayah.