Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung menilai Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa sesuai potensi lokal.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lampung, Samsurizal Ari, menjelaskan KDMP terus berkembang di berbagai wilayah dan mulai menarik partisipasi masyarakat desa.
Lampung memiliki 2.651 KDMP yang seluruhnya berstatus badan hukum. Ia menghitung satu koperasi bisa berisi 50 anggota sehingga sekitar 132.550 warga berpotensi aktif dalam kegiatan ekonomi desa.
Sebab, tujuan utama program KDMP yaitu membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di desa. Koperasi itu bergerak berdasarkan potensi lokal sehingga kegiatan ekonomi desa meningkat signifikan.
Menurut dia, sektor pertanian menjadi fokus utama karena sektor itu menyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi di Lampung. Ia menilai kegiatan bisnis yang berlangsung di koperasi akan menarik kembali ekonomi desa yang sebelumnya bergerak di perkotaan.
Ia mengatakan penguatan KDMP akan memberikan dampak luas jika seluruh unit bergerak masif. Ia menyebut koperasi di perkotaan tidak akan tersaingi minimarket besar karena masing-masing memiliki pasar berbeda.
Ia juga menjelaskan KDMP di perkotaan terarah ke pengelolaan bisnis sembako dengan dukungan Bulog. KDMP pesisir akan fokus pada usaha perikanan, seperti budidaya air tawar dan pengolahan hasil laut.
Dia mengungkap terdapat 200 KDMP beroperasi aktif di Lampun dengan 211 lahan memenuhi syarat untuk pembangunan gerai dan gudang KDMP.
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan III 2025 mencapai 5,04 persen. Sektor pertanian mencatat pertumbuhan 7,74 persen dan industri pengolahan memberi kontribusi terbesar hingga 17,66 persen. Ia optimistis KDMP memperkuat tren positif ini.








