Pesawaran (Lampost.co)— Kegembiraan dan kehangatan terlihat jelas di raut wajah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Sanggar Tapis Lampung Simbaretno, yang berada di Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran saat menyambut rombongan BTPN Syariah bersama puluhan awak media, Rabu, 24 Juli 2024 lalu.
Pada kesempatan itu, media berkesempatan melihat dan mencoba langsung cara membuat tapis khas Lampung, yang menjadi nasabah BTPN Syariah.
Komitmen BTPN Syariah menyalurkan pembiayaan tanpa agunan bagi masyarakat memberikan segudang manfaat baik bagi nasabah maupun bankir pemberdaya.
BTPN Syariah Pertahankan Kinerja Solid di Semester I 2024
Salah satu manfaatnya dirasakan langsung oleh ketua kelompok Sanggar Tapis Lampung Simbaretno, Waliyah. Di awal perkenalannya dengan BTPN Syariah pada 2018, ia mendapatkan modal usaha Rp2juta, kemudian ia belikan dua lembar kain untuk dijadikan tapis.
“Pertama kali dikenalin dengan BTPN Syariah saya diminta untuk mencari anggota 10 orang, uangnya saya putar dengan membeli kain dua lembar kemudian saya buat jadi tapis. Hasilnya saya jual, dan uangnya diputar kembali, ” ujarnya.
Tidak berhenti sampai di sana,berkat kegigihannya membangun ekonomi keluarga, ia kembali mendapatkan pinjaman hingga Rp10juta di 2020. Dari modal tersebut ia berhasil membuka toko kelontong yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga. Mulai dari sembako hingga BBM di rumahnya.
Waliyah mengaku, dari keuntungan yang awalnya hanya Rp150ribu/minggu, saat ini ia mampu mendapatkan keuntungan hingga Rp700ribu/Minggu. Tidak hanya itu, dari hasil usahanya, Waliyah kini berhasil menyekolahkan ke empat putra-putrinya, merenovasi rumah hingga membuat kandang kerbau/sapi.
“Alhamdulillah modal dari BTPN Syariah yang putar untuk modal usaha, hasilnya selain menapis sekarang sudah punya empat sepeda motor. Saya juga sudah punya kandang sapi, renovasi rumah, dan buka toko kelontong,”ucapnya.
Waliyah mengaku, tidak hanya merenovasi rumah, dan membukatoko kelontong, ia juga berhasil merenovasi warung yang dulunya masih menyatu dengan rumahnya. “Pertama kali buka warungnya masih di dalam rumah, sekarang sudah buat sendiri di depan,”sebutnya.
Perluas Produksi
Sementara itu Lurah Simbaretno, Sanjaya, mengaku masyarakat setempat umumnya membuat tapis . Ia berharap ke depan agar lebih bersinergo dengan seluruh elemen masyarakat sehingga dapat membantu meningkatkan penjualan tapis Lampung.
” Harapan kami dengan kehadiran BTPN Syariah meningkatkan produksi, dan penjualan lebih mudah, karena selama ini perajin masih kewalahan dalam penjualan,”ungkapnya.
Sanjaya berharap kehadiran BTPN Syariah membantu mengembangkan warga masyarakat, terutama ibu-ibu agar lebih maju.
Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Lampung, Danny Indrayana, menambahkan BTPN Syariah menjadi satu-satunya bank yang melayani inklusif sesuai tujuan awal yakni membantu ibu-ibu agar punya akses ke bank.
Selain memberi pembiayaan juga memberikan pelatihan, dan pengelolaan keuangan.
“Dari program tersebut kita juga melatih bagaimana berdagang yang baik, sehingga usahanya semakin maju. Sehingga apa yang menjadi harapan bisa tercapai,”pungkasnya.








