• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Minggu, 06/07/2025 07:27
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Lampung Jalur Masuk Impor Alutsista, ini Dampaknya untuk Ekonomi Daerah

Effran by Effran
30/08/24 - 17:51
in Ekonomi dan Bisnis
A A
Alutsista Indonesia. Dok Antara

Alutsista Indonesia. Dok Antara

Bandar Lampung (Lampost.co) — Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumatra Bagian Barat (Sumbagbar) Kementerian Keuangan menilai impor alat utama sistem senjata (alutsista) turut membantu peningkatan devisa Lampung periode Januari-Juli 2024.

“Selama Januari-Juli 2024 ada lima devisa impor Lampung terbesar dari senjata dan amunisi, minyak mentah, makanan olahan lainnya (gula), ternak lainnya (binatang hidup), bungkil dan residu,” kata Kepala Kantor Wilayah DJBC Sumatra Bagian Barat Estty Purwadiani, mengutip Antara, Jumat, 30 Agustus 2024.

Dia menyebut devisa impor senjata dan amunisi (alutsista) tumbuh 100 persen (yoy). Kemudian minyak mentah 7,01 persen (yoy), makanan olahan lainnya (gula) 42,25 persen (yoy) ternak lainnya (binatang hidup) 44,90 persen (yoy).

BACA JUGA: Usut Skandal Denda Impor Beras Rp294,5 Miliar

“Sebagian besar komoditas Top 5 penghasil devisa impor di regional Lampung sampai Juli 2024 tumbuh positif. Kecuali bungkil dan residu mengalami perlambatan hingga 26,67 persen (yoy),” kata dia.

Menurut dia, kenaikan signifikan devisa impor senjata dan amunisi di Lampung bukan sesuatu yang sifatnya rutin dalam penerimaan Kepabeanan dan Cukai.

“Senjata dan amunisi ini merupakan impor Kementerian Pertahanan, yaitu Mabes TNI, melalui Lampung. Lampung hanya pintu masuknya saja. Namun, mempengaruhi neraca perdagangan Lampung,” kata dia.

Devisa Ekspor Ambruk

Di sisi lain, hal sebaliknya terjadi pada devisa ekspor Lampung dalam periode yang sama. Sebab, sebagian komoditas top lima penghasil devisa ekspor di regional Lampung justru tumbuh negatif. Mulai dari minyak kelapa sawit, batu bara, kopi, bubur kertas (pulp), bungkil dan residu.

“Devisa ekspor batu bara turun 10,58 persen (yoy), bubur kertas 0,37 persen (yoy) bungkil dan residu 15,79 persen (yoy). Sedangkan, minyak kelapa sawit dan kopi membuat kenaikan devisa ekspor masing-masing 21,29 persen (yoy) dan 1,91 persen (yoy),” kata Estty.

Secara keseluruhan, devisa impor pada periode yang sama tercatat mencapai 2,13 juta dolar AS dan devisa ekspor mencapai 2,4 juta dolar AS.

Sementara, penerimaan Kepabeanan dan Cukai di Lampung sepanjang Januari-Juli 2024 tercatat Rp516,96 miliar atau 39,04 persen dari target Rp1,32 triliun. Penerimaan tersebut mencakup realisasi bea masuk Rp334,9 miliar, bea keluar Rp173,9 miliar dan cukai Rp8,04 miliar.

“Penerimaan bea dan cukai terealisasi 39,04 dengan kinerja turun 20,88 persen (yoy). Namun, kami tetap memperhatikan kondisi perekonomian internasional dan menjaga penerimaan ekspor dan impor,” ujar dia.

Meski begitu, penerimaan cukai melonjak hingga 1.429,65 persen. Hal itu bentuk realisasi pemesanan pita cukai atas komoditas rokok, elektrik maupun hasil tembakau.

“Sedangkan untuk bea masuk juga masih meningkat 41,13 persen akibat peningkatan importasi gula dan beras. Sedangkan, bea keluar menurun 58,13 persen karena penurunan harga CPO di pasar global,” kata dia.

Tags: Alutsistadevisa lampungimpor alutsista
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Promo libutan di hotel Hilday Inn Lampung

Hotel Holiday Inn Lampung Bukit Randu Hadirkan Promo July Comforts Mulai dari Rp799.000 Full Fasilitas Keluarga

by Sri Agustina
04/07/2025

Bandar Lampung (Lampost.co)--Menyambut musim liburan dan memberikan pengalaman menginap yang hangat dan menyenangkan bagi seluruh keluarga, Hotel Holiday Inn Lampung...

Okupansi hotel. Dok Google

Musim Libur Sekolah Tak Berdampak Bagi Okupansi Hotel

by Triyadi Isworo
03/07/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Adanya libur sekolah belum berdampak terhadap peningkatan okupansi atau tingkat hunian hotel. Hal itu tersampaikan oleh...

Harga emas batangan Antam hari ini, Kamis. Dok ANTARA

Harga Emas 3 Juli 2025 Hari ini Turun Tipis

by Effran
03/07/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun lonjakan untuk perdagangan pada Kamis, 3 Juli...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.