Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen memperkuat sektor pertanian sebagai bagian dari pengembangan industri bioetanol nasional. Langkah ini dinilai penting untuk mendorong hilirisasi komoditas unggulan agar memberikan nilai tambah bagi petani.
Poin Penting:
- Pemprov Lampung fokus memperkuat sektor pertanian untuk mendukung industri bioetanol nasional.
- Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyoroti potensi besar singkong, tebu, dan jagung di Lampung.
- Kapasitas serap industri ethanol masih terbatas sehingga harga hasil pertanian berisiko turun.
- Lampung ditargetkan menjadi pusat pengolahan bioetanol nasional melalui hilirisasi pertanian.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, Lampung memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan industri bioetanol nasional. “Lampung adalah produsen utama singkong, peringkat kedua untuk tebu, dan ketiga untuk jagung,” ujarnya.
Baca juga : Pemerintah Dorong Percepatan Investasi Bioetanol Nasional
Menurutnya, meskipun ketiga komoditas tersebut ditanam di lahan ratusan ribu hektare, pemanfaatannya untuk industri hilir masih belum maksimal. Sebagian besar hasil pertanian masih dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga nilai tambah di tingkat petani belum optimal.
Mirza menyebut, saat ini Lampung memiliki dua perusahaan ethanol yang telah beroperasi. Namun, kapasitas serap terhadap hasil pertanian lokal masih terbatas, sehingga menyebabkan kelebihan pasokan di tingkat petani dan berpotensi menurunkan harga.
Ia berharap, pengembangan ekosistem bioethanol, terutama dari bahan dasar jagung, dapat menjadi solusi bagi persoalan tersebut.
“Pengembangan ekosistem bioethanol ini diharapkan dapat mengatasi masalah kelebihan pasokan dan meningkatkan nilai tambah pertanian,” kata dia.
Mirza menegaskan, sektor pertanian harus menjadi bagian penting dalam rantai pasok industri energi terbarukan. Melalui penguatan industri hilir, Lampung diharapkan mampu memperkuat posisi sebagai daerah penghasil komoditas strategis sekaligus pusat pengolahan bioetanol nasional.








