• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Kamis, 09/10/2025 20:46
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Ekonomi dan Bisnis

Masyarakat Ramai Kejar Monetisasi di Medsos, ini Penyebabnya

EffranIhwana HaulanbyEffranandIhwana Haulan
26/04/24 - 21:32
in Ekonomi dan Bisnis, Lampung
A A
Konten Berdurasi Pendek

Media sosial. (dok.)

Bandar Lampung (Lampost.co) — Masyarakat tengah ramai mengejar monetisasi di akun media sosial (medsos) pribadi. Caranya dengan giat memproduksi konten-konten menarik untuk memikat penonton dan followers.

Konten yang laris menarik penonton dan kunjungan pengguna lainnya bisa memonetisasi untuk memperoleh keuntungan. Tren membuat konten untuk monetisasi di medsos sebenarnya bukan hanya tahun ini saja.

Pengamat ekonomi, Yoke Moelgini, mengatakan penggunaan medsos mulai bergeser untuk meraih keuntungan ekonomi. Tren itu terjadi usai lumpuhnya roda perekonomian di masa pandemi covid-19.

Pada masa itu banyak kalangan pelaku usaha rumahan, pebisnis, hingga pedagang di pasar harus gulung tikar. Akibat kondisi itu membuat mobilitas masyarakat terhambat dan berpengaruh pada menurunnya daya beli.

“Sehingga, mereka beralih ke medsos seiring tingginya ketergantungan masyarakat pada teknologi. Hal itu turut mempengaruhi cara masyarakat untuk bisa menjalankan usahanya,” kata Yoke, kepada Lampost.co, Jumat, 26 April 2024.

BACA JUGA: DPRD Lampung Dorong Cyber Patrol Blokir Akun Medsos Judi Online

Selain itu, tingginya persaingan membuat fenomena sulitnya memperoleh pekerjaan di masa kini. Kondisinya kian nyata terasa dan tidak sedikit lulusan baru perguruan tinggi harus frustasi akibat tak kunjung mendapat pekerjaan.

“Masyarakat terdidik pada kondisi ini, cenderung mengarah ke medsos sangat besar sekali,” kata dia.

Untuk itu, medsos kini tidak hanya untuk berniaga, seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan YouTube. Namun, masyarakat menjadikannya untuk menghasilkan cuan dengan konten-konten menarik yang bisa terlihat banyak orang.

Peluang itu harus bermanfaat optimal di masyarakat. Dia meminta agar setiap pengguna medsos memanfaatkan perubahan itu secara positif, konstruktif, dan menguntungkan.

“Masyarakat kompetitif dalam menghasilkan karya atau tontonan yang bisa mendidik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata dia.

Tags: MEDSOS
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

kenaikan harga telur

Warga dan Pedagang Keluhkan Kenaikan Harga Telur

byDenny ZYand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) --  Kenaikan harga telur ayam hingga Rp28.500 per kilogram di pasar tradisional dikeluhkan warga dan pedagang. Kondisi...

harga telur Bandar Lampung

Harga Telur Naik di Bandar Lampung Tembus Rp28.500 per Kilogram

byDenny ZYand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) --  Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Bandar Lampung naik menjadi Rp28.500 per kilogram. Kenaikan...

KPK Sambangi Lampura Ungkap Koreksi Penting dalam Program Pemkab

KPK Sambangi Lampura Ungkap Koreksi Penting dalam Program Pemkab

byDelima Napitupuluand1 others
09/10/2025

Kotabumi (lampost.co) — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kunjungan kerja ke Lampung Utara. Melalui Bidang Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah), KPK...

Load More

Berita Terbaru

kenaikan harga telur
Bandar Lampung

Warga dan Pedagang Keluhkan Kenaikan Harga Telur

byDenny ZYand1 others
09/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) --  Kenaikan harga telur ayam hingga Rp28.500 per kilogram di pasar tradisional dikeluhkan warga dan pedagang. Kondisi...

Read moreDetails
harga telur Bandar Lampung

Harga Telur Naik di Bandar Lampung Tembus Rp28.500 per Kilogram

09/10/2025
KPK Sambangi Lampura Ungkap Koreksi Penting dalam Program Pemkab

KPK Sambangi Lampura Ungkap Koreksi Penting dalam Program Pemkab

09/10/2025
Istri Komisaris PT LEB Diperiksa Kejati Dugaan Korupsi Ratusan Miliar

Istri Komisaris PT LEB Diperiksa Kejati Dugaan Korupsi Ratusan Miliar

09/10/2025
OLXmobbi Tawarkan Solusi Jual Mobil Cepat di GIIAS 2025

OLXmobbi Tawarkan Solusi Jual Mobil Cepat di GIIAS 2025

09/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.