Bandar Lampung (Lampost.co)– Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menargetkan puluhan ribu pengangguran atau pencari kerja di Lampung dapat mandiri. Yakni melalui Balai Latihan Kerja (BLK) atau saat ini berubah menjadi Satuan Pelayanan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (PVP).
Menurutnya hal tersebut harus mendapat dorongan dengan sarana dan prasarana yang memadai. Serta fasilitas pelatihan yang telah Kementerian Ketenagakerjaan bangun harus mendapat dukungan peralatan yang maksimal.
Baca juga: Pencari Kerja di Bandar Lampung Capai 2.731
“Balai latihan kerja ini sebenarnya sedang proses menjadi UPTP-nya Balai Ketenagakerjaan. Kami memang sengaja menyempatkan diri untuk melihat bagaimana kondisi saat ini,” kata Yassierli di BLK Provinsi Lampung, Selasa, 21 Januari 2025.
Ia mengatakan pihaknya juga akan maksimal meningkatkan kualitas dan program. Hal itu karena adanya bantuan dari Bank Dunia untuk dapat mengembangkan UPTP. Sehingga ke depan pihaknya berharap keberadaannya bisa masyarakat Lampung manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Nantinya dari pengembangan tersebut, pihaknya akan terus memperbaiki kondisi gedung yang saat ini sudah banyak mengalami kerusakan.
“Master plannya sudah ada. Bisa tahun ini bisa tahun depan. Tapi master plannya sudah ada. Ada yang membangun ada yang merevitalisasi. Saat ini kondisi seperti ini kami maklum karena ini merupakan kondisi transisi dari UPTD ke UPTP,” katanya.
Adapun secara nasional Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan satu juta pencari kerja dapat mengikuti pelatihan yang Kementerian Ketenagakerjaan adakan. Sementara di Provinsi Lampung sendiri targetnya puluhan ribu.
“Saat ini mungkin maksimum 300 pencari kerja. Ini kalau target satu juta mungkin bisa puluhan ribu yang bisa kita latih di sini (UPTP),” ungkapnya.
Kerja Sama
Menurutnya, untuk mencapai target tersebut, maka perlu kerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta bekerja sama dengan pihak industri.
“Jadi para pencari kerja ketika sudah punya orang yang spesifik akan bekerja di empat mereka. Mereka bisa menitip di tempat kami untuk kita latih,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga memaparkan pihaknya akan melakukan penyesuaian terhadap jurusan yang ada dengan kondisi di Lampung.
“Untuk jurusan nanti akan kita sesuaikan. Karena masing-masing provinsi itu kan beda potensinya. Tapi, kita sudah identifikasi yang strategis seperti pertanian, manufaktur, hospitaliti, digital, terkait bahasa. Minimal lima itu harus ada di setiap balai,” katanya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News