Bandar Lampung (Lampost.co)–Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung melalui Dinas Perdagangan angkat bicara soal keluhan turunnya omzet pedagang Pasar Pasir Gintung, setelah direlokasi ke SMEP Bandar Lampung. Pemkot minta pedagang sabar karena sedang masuk masa transisi.
Desi, salah satu pedagang sayur yang direlokasi dari Pasar Pasir Gintung mengatakan banyak masyarakat yang enggan berbelanja ke SMEP karena aksesnya tidak praktis. Belum lagi lapak-lapak pedagang langganan pembeli sulit ditemukan.
“Aduh sepi banget, ramaian di sana (lapak lama). Omzet turun sampai 50 persen semenjak di SMEP,” kata Desi kepada Lampost.co beberapa waktu lalu.
Desi mengatakan saat membuka lapak di Pasar Pasir Gintung, omzet hariannya bisa mencapai Rp1,5 juta, namun saat ini hanya menyentuh angka Rp600 ribu. Untuk itu Desi berharap dapat berjualan di lapak yang lama.
“Harapannya ya balik ke sana lagi, karena saya sudah 10 tahun jualan di Gintung. Di sana ramai, orang lewat pulang kerja, orang jemput anak pada beli,” pungkasnya.
Menanggapi keluhan pedgaang, Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung, Wilson Faisol mengatakan penurunan omzet pedagang adalah hal yang wajar terjadi. Sebab para pembeli masih menyesuaikan lokasi baru, apalagi relokasi baru berjalan 14 hari.
“Ini kan sedang proses transisi, memang belum stabil. Ya (pedagang) berdoalah, bersabarlah,” kata dia saat dikonfirmasi Lampost.co pada Selasa, 26 September 2023.
Wilson mengatakan Pemkot Bandar Lampung hingga saat ini masih terus melaksanakan sosialisasi soal pemindahan pedagang tersebut. Untuk itu pihaknya meminta pedagang terus semangat hingga omzetnya kembali normal.
“Ya secepatnya lah, karena kan memang di luar (pasar) nggak ada lagi yang dagang. Kami bahkan sudah menyosialisasikan bahwa pedagang di Jalan Pisang dan Jalan Imam Bonjol sudah ada di pasar SMEP,” katanya.
Menurut Wilson, sepinya pembeli di Pasar SMEP bukan karena relokasi pedagang, tapi daya beli masyarakat yang sedang menurun. Untuk itu pedagang diminta tidak khawatir berlebihan.
“Tapi kalau pembeli kan masing-masing masyarakat,” ungkapnya.
Putri Purnama