Lampung Timur (Lampost.co) — Kenaikan harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2026 mulai terasa oleh pembeli sejak dua minggu terakhir. Meski kenaikan harga bapok pada momen Nataru kerap terjadi, pembeli berharap harga segera stabil.
Poin penting :
1. Pembeli berharap ada langkah penurunan harga bahan pokok
2. Dampak dari kenaikan harga membuat pengeluaran keluarga ikut membengkak
3. Masyarakat harapkan adanya harga normal pada awal tahun 2026
Salah satu pembeli Pasar Pekalongan, Lampung Timur, Indri mengaku kenaikan harga bahan pokok sudah ia rasakan sejak dua pekan terakhir.
Menurut dia, lonjakan harga paling terasa pada komoditas cabai, adapun untuk cabai rawit ranau seharga Rp80 ribu per kilogram.
Ia mengatakan, kenaikan harga tersebut tentu membuat pengeluaran rumah tangga menjadi lebih besar. Meski begitu, Indri masih berusaha menyesuaikan kebutuhan belanja agar tetap mencukupi.
“Kalau keberatan ya pasti, karena hampir tiap hari pakai. Tapi mau gimana lagi, sekarang memang lagi naik,” ujar dia.
Indri menilai kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru sudah menjadi pola yang kerap berulang setiap tahun.
Baca juga : Kenaikan Harga Bahan Pokok Menyulitkan Kaum Emak-Emak
Karena itu, ia mencoba memahami situasi pasar, meskipun berharap harga tidak bertahan lama pada level tinggi. Ia berharap harga bahan pokok bisa turun setelah pergantian tahun.
“Mudah-mudahan setelah tahun baru harga cepat turun lagi, belanja nggak terlalu berat,” jelas dia.








