Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah daerah perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, memaparkan perkembangan inflasi nasional pada November 2025. Termasuk tren menghadapi periode konsumsi tinggi.
“Inflasi bulanan nasional dari Oktober ke November tercatat 0,17% dengan inflasi year on year mencapai 2,72%,” kata Tomsi, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang diikuti Pemprov Lampung secara virtual dari Ruang Command Center Dinas Kominfotik, Selasa, 2 Desember 2025.
Ia menjelaskan inflasi tahun kalender Januari-November berada pada level 2,27% yang masih ideal. Namun, daerah tidak boleh lengah karena tekanan harga sering meningkat menjelang libur panjang.
“Angka 2,27% ini sangat baik karena masih berada dalam rentang sasaran inflasi ideal 1,5% hingga 3,5%, dengan titik tengah 2,5%. Ini menguntungkan bagi produsen dan konsumen,” ujar dia.
Dia juga mengingatkan risiko peningkatan permintaan masyarakat, terutama kebutuhan pangan dan perjalanan yang selalu mendorong kenaikan harga pada akhir tahun. Ia meminta pemerintah daerah memperkuat pengawasan pasar, distribusi, dan stok komoditas utama.
Ia juga menyoroti kondisi tiga provinsi yaitu Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh yang masih dalam tahap rehabilitasi pascabencana.
“Banyak daerah mengirimkan perwakilan beserta bantuan. Bagi daerah yang masih memungkinkan, kami mengimbau agar dapat ikut memberikan dukungan,” kata Tomsi.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, memaparkan kenaikan cabai merah dan daging ayam ras sebagai penyumbang terbesar Indeks Perkembangan Harga (IPH) minggu keempat November di sejumlah wilayah Sumatra. Kenaikan itu perlu respons cepat pemerintah daerah agar tidak berkembang menjadi tekanan inflasi lebih besar.
Dia menambahkan pola kenaikan komoditas pangan jelang Nataru merupakan tren berulang yang memerlukan langkah antisipatif melalui koordinasi lintas sektor dan intervensi pasar yang terukur. “Pergerakan harga saat ini harus jadi peringatan dini bagi seluruh daerah,” kata dia.








