Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus mempercepat penguatan ekonomi berbasis desa melalui pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang tersebar di kabupaten dan kota.
Upaya ini untuk memastikan masyarakat desa memiliki kekuatan ekonomi mandiri dan akses pembiayaan yang lebih luas.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung, Samsurijal mengatakan bahwa pendanaan menjadi tantangan utama dalam menjalankan unit usaha di koperasi desa.
Baca Juga:
Pemerintah Pusat Dorong Lampung Jadi Contoh Penguatan Koperasi Desa Merah Putih
Pemerintah kini membuka jalan agar Kopdes dapat memperoleh pembiayaan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan nilai kredit hingga Rp3 miliar.
“Seluruh mekanisme pengajuan dilakukan melalui sistem yang terintegrasi sesuai Instruksi Presiden. Itu memberikan peluang besar bagi koperasi di desa untuk bergerak semakin produktif,” ujar Samsurijal, Jumat, 24 Oktober 2025.
Pemprov bersama pemerintah kabupaten dan kota saat ini membantu setiap Kopdes dalam penguatan administrasi. Mulai dari pembuatan akun, pemutakhiran data hingga penyusunan rencana bisnis.
Setelah dokumen rencana usaha rampung, proposal akan dibahas dalam forum musyawarah desa. Kepala desa berperan sebagai pengawas dan penjamin penggunaan dana desa dalam proses pengajuan kredit.
Potensi Lokal
Dari total 2.651 Kopdes Merah Putih di Lampung, sebanyak 121 di antaranya sudah berjalan aktif. Sejumlah koperasi bahkan telah menjadi percontohan karena berhasil mengembangkan usaha sesuai potensi lokal.
“Kita sudah menetapkan empat koperasi percontohan yang bisa menjadi rujukan. Setiap desa punya potensi yang berbeda sehingga arah usaha juga bersifat spesifik,” jelas Samsurijal.
Koperasi yang berada di wilayah pesisir diarahkan untuk fokus pada sektor perikanan dan hasil laut. Desa berkarakter pertanian bisa untuk mengembangkan unit niaga pertanian atau usaha mikro.
Sementara koperasi di daerah perkotaan banyak menjalankan usaha sembako dengan dukungan distribusi dari Bulog.
Samsurijal optimistis Kopdes Merah Putih akan menjadi tulang punggung ekonomi desa. Aktivasi unit usaha juga bisa menyerap tenaga kerja hingga meningkatkan perputaran ekonomi di tingkat masyarakat.
“Kalau koperasi berjalan sehat dan produktif, hasilnya akan langsung menyentuh kehidupan warga. Keberadaan Kopdes ini memang di tujukan untuk mempercepat tumbuhnya ekonomi desa dari bawah,” tegasnya.
Program tersebut bisa menjadi salah satu motor pemerataan ekonomi daerah. Desa-desa di Lampung tidak hanya menjadi objek pembangunan. Melainkan juga mampu menjadi pelaku utama pertumbuhan ekonomi.








