Bandar Lampung (Lampost.co)—Sektor pertanian kembali menjadi tulang punggung ekonomi Lampung. Data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh paling tinggi sebesar 7,74 persen triwulan III 2025. Capaian itu memperkuat peran sektor ini sebagai penopang utama perekonomian daerah.
Dengan kontribusi 28,38 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).Kepala BPS Lampung, Ahmadriswan Nasution, menyebutkan perekonomian Lampung tumbuh 5,04 persen (yoy) karena didukung oleh kinerja positif sebagian besar lapangan usaha. Setelah sektor pertanian, pertumbuhan tertinggi terjadi pada penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,35 persen serta konstruksi 6,96 persen.
“Pertanian tetap menjadi motor utama pertumbuhan dan mampu menjaga stabilitas ekonomi di tengah tekanan global,” ujarnya, Rabu, 5 November 2025.
Kuartalan
Selain itu, dari sisi kuartalan (q-to-q), ekonomi Lampung juga tumbuh 0,69 persen, oleh sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang naik 6,15 persen. Serta industri pengolahan yang tumbuh 5,10 persen.
Namun, masih ada beberapa sektor yang terkontraksi, seperti pengadaan listrik dan gas yang turun 6,85 persen, pertambangan dan penggalian turun 1,71 persen. Serta pengadaan air turun 0,13 persen. Meski begitu, Ahmadriswan menilai struktur ekonomi Lampung tetap kuat karena sebagian besar sektor tumbuh positif.
Pemerintah terus mendorong diversifikasi usaha tani dan peningkatan nilai tambah produk pertanian agar pertumbuhan ekonomi semakin berkelanjutan.








