Jakarta (Lampost.co): Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis, 28 November 2024 ditutup menguat di tengah proyeksi ekonomi Indonesia yang solid.
Pada akhir perdagangan Kamis, 28 November 2024, rupiah menguat 63 poin atau 0,40 persen. Atau menjadi Rp15.872 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.935 per dolar AS.
“Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2 persen pada 2025 bila membandingkan dengan proyeksi pertumbuhan 5,1 persen pada 2024.” kata pengamat pasar uang Ibrahim dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis, 28 November 2024.
Baca juga: Pemerintah Pusat Salurkan Rp7,04 Triliun untuk Proyek Strategis Nasional di Lampung
Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi pada level 5,2 persen pada asumsi dasar makro dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 dan 2025.
OECD menilai konsumsi akan tetap kuat dan investasi swasta kemungkinan akan meningkat. Defisit fiskal akan sedikit melebar karena belanja publik untuk Ibu Kota Nusantara, tetapi proyeksinya akan tetap di bawah batas 3 persen. Perkiraan Bank Indonesia akan terus menurunkan suku bunga pada akhir 2024 dan 2025.
Investor Menahan Diri
Dari sisi eksternal, investor menahan diri untuk tidak memasang taruhan besar sebelum libur Thanksgiving AS. Karena kemungkinan akan terus menjadi perdagangan tipis selama sisa pekan ini.
Data semalam menunjukkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) ukuran inflasi dasar yang Federal Reserve sukai meningkat sesuai dengan perkiraan.
Pembacaan lain menunjukkan bahwa ekonomi AS berkembang dengan kecepatan yang solid pada kuartal ketiga. Ketidakmampuan untuk mencapai target inflasi 2 persen Federal Reserve, dengan kombinasi kemungkinan peningkatan tarif impor, dapat membatasi kemampuan bank sentral untuk menurunkan suku bunga tahun depan.
Pembacaan tersebut ada penyerta dengan data produk domestik bruto yang menunjukkan pertumbuhan yang stabil pada kuartal ketiga. Kemudian data klaim pengangguran mingguan yang sedikit lebih kuat dari yang menjadi harapan.
Meskipun pembacaan tersebut tidak banyak menghalangi ekspektasi untuk penurunan suku bunga pada Desember. Para pedagang terlihat semakin tidak yakin atas prospek suku bunga pada 2025.
Di sisi lain, seiring meningkatnya kekhawatiran akan perang dagang Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). Pedagang menunggu untuk melihat langkah-langkah stimulus apa yang akan Beijing berlakukan untuk mengimbangi tekanan ekonomi dari setiap kenaikan tarif AS.
Data indeks manajer pembelian Tiongkok untuk bulan November mulai rilis pada Sabtu, 30 November 2024. Rilis itu akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang ekonomi.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis, 28 November 2024 naik ke level Rp15.864 per dolar AS. Kenaikan itu dari sebelumnya sebesar Rp15.930 per dolar AS.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News