Bandar Lampung (Lampost.co)– Pemerintah Provinsi Lampung memastikan stok pangan di daerah setempat aman. Hal tersebut dalam rangka mendukung program makan bergizi gratis (MBG) yang pemerintah pusat jalankan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, mengatajan meskipun makan bergizi gratis dengan penanganan langsung Badan Gizi Nasional, sehingga pihaknya hanya bertugas untuk memastikan ketersediaan bahan pangan.
“Tiap daerah, hanya diminta mendukung ketersediaan pangannya saja. Kalau yang menjalankan kan pemerintah pusat. Di daerah pun ada dapur umum dalam hal ini TNI yang melaksanakan,” katanya.
Adapun bahan pangan yang pemerintah pusat minta oleh Badan Gizi Nasional mulai dari beras, telur, ikan hingga sayur mayur.
“Tugas kita hanya menyiapkan ketersediaan pangan saja. Nanti yang melakukan atau eksekusi menjadi makanan siap santap dari Badan Gizi Nasional melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi,” katanya.
Sehingga ia memastikan, stok pangan di Lampung sangat aman. Kahkan ada komoditas yang mengalami surplus. “Untuk stok cukup, telur cukup, bahan pangan kita pastikan cukup. Beras saat ini bahkan surplus, ada 900 ribu ton dan ini beras lokal,” kata dia.
Adapun berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk kondisi luas baku padi sawah (LBS) sebesar 361.698 Ha, dengan luas tanam 664.357 Ha.
Untuk luas panen sebesar 532.683 Ha dan Produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 2.731.226 ton dengan Indeks Pertanaman (IP) 1,84. Produksi Beras sebesar 1,79 juta ton dengan kebutuhan sebesar 869,2 ton sehingga mengalami surplus 916,5 ribu ton.
Sementara itu komoditas jagung, menurut BPS pada tahun 2024 produksi jagung sebesar 2.770.011 Ton dengan luas lanen seluas 415.152 Ha.
Sedangkan produksi jagung pipil dengan kadar air 14 persen sebesar 1,17 juta ton dengan kebutuhan 1 juta ton yang mengalami surplus 166,3 ribu ton.
Produksi komoditas pangan lainnya seperti cabai besar sebesar 29.018 ton dan bawang merah sebesar 2.193 ton, produksi perikanan budidaya sebesar 175.355 ton dan untuk kebutuhan konsumsi ikan sebesar 206.771 ton.
Lalu, ketersediaan sumber pangan hewani untuk daging sapi urplus 5.347 ton, untuk telur surplus 114.974 ton dan produk susu 144.851 ton.