Pesisir Barat (Lampost.co)—Warga di Kabupaten Pesisir Barat mengeluhkan isi tabung gas elpiji 3kg. Warga menduga isi gas dalam tabung elpiji ukuran 3kg yang mereka beli berkurang isinya dari biasanya.
Pasalnya bobot tabung gas terasa lebih ringan, begitu juga jarum indikator yang menunjukkan jumlah gas elpiji yang ada dalam tabung juga tidak full meskipun baru dibeli.
“Kejadian ini sudah terjadi sejak sebulan lalu, isi tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang saya beli dari pengecerrasanya seperti sudah berkurang dan tidak sesuai dengan berat seharusnya. Apalagi ketika dipasangkan regulator,jarumnya hanya menunjukkan kapasitas gas setengahnya saja,”kata Fuad Ali (70), seorang warga Pekon Kampung Jawa Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Selasa 28 November 2023.
Fuad mengaku biasanya dalan sekali membeli tabung gas elpiji lebih dari satu tabung, namun sejak merasa isi gas berkurang ia membatasi hanya membeli satu tabung saja.
“Biasanya satu tabung gas elpiji 3 kg bisa digunakan sampai satu pekan dengan pemakaian wajar seperti yang saya lakukan untuk kebutuhan rumah tangga sendiri. Tetapi sekarang ini sejak satu bulan lalu, Isi Tabung gas cepat habis, bisa hanya sampai tiga hari saja,” ujar dia.
Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperindag Kabupaten Pesisir Barat, Panji Adha Santoso mengatakan pihaknya telah merespon keluhan masyarakat tersebut, yakni dengan menanyakan kepada pihak distributor tabung gas elpiji 3kg yang menjual atau mendistribusi ke Pesisir Barat.
“Itu sebenarnya gini, petugas untuk ukur itu di Pesisir Barat belum ada. pengisian Gas elpiji itu juga enggak di Pesisir Barat, tetapi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Bandar Lampung. Sudah kami sampaikan, mereka (distributor) ngomongnya sudah sesuai pas isinya waktu di isi di SPBG. Jadi kami memang harus bersurat juga ke mereka, karena distributor sudah kami konfirmasi, dan kata mereka sudah sesuai,” jelas Panji.
Menurutnya ada tiga Distributor Gas elpiji yang mengisi wilayah Pesisir Barat dengan para agen yang belum diketahui jumlahnya oleh Dinas Koperindag setempat.
“Kalau agen banyak, tetapi kalau distributor untuk wilayah pesisir barat ada tiga,” ujar panji.
Ia mengaku kesulitan lain dalam upaya memastikan apakah suatu tabung gas telah berisi gas elpiji sesuai aturan atau standar di kabupaten itu karena petugas dan peralatannya juga belum tersedia.
“Detailnya harus orang penera yang mengukur baru bisa dilaporkan berita acara, timbangannya bukan timbangan biasa tetapi timbangan tera,” kata dia.
Ia juga menyangsikan kalau terjadi pengurangan isi tabung gas pada perjalanan tabung itu dari Bandar Lampung menuju Krui, Pesisir Barat. Sebab, menurutnya hal itu sulit dilakukan kalau tidak ada fasilitas atau peralatan untuk memindahkan isi tabung gas elpiji itu ke gas elpiji yang lain.
“Iya kerasa sih kalau berkurang, kalau terasa lebih enteng , tukar saja beli yang lain tabung gasnya,” kata dia.
Nurjanah