Bandar Lampung (Lampost.co) — Investasi ilegal menjadi salah satu jenis kejahatan pada sektor jasa keuangan yang harus kewaspadaan masyarakat. Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) mencatat, sejak 2017 hingga 31 Desember 2024 telah memblokir 1.737 entitas investasi ilegal.
A
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung, Otto Fitriandy mengatakan, modus kejahatan pada sektor jasa keuangan semakin beragam. Apalagi saat ini pesatnya perkembangan teknologi.
“Bahkan seringkali kita jumpai promosi investasi pada media sosial yang menawarkan keuntungan fantastis. Kita harus cek dulu legalitasnya sebelum investasi,” ujarnya, Selasa, 4 Februari 2025.
Kemudian Otto menuturkan, untuk menarik perhatian korban. Biasanya pelaku menawarkan keuntungan fantastis dalam waktu singkat agar korban tergiur untuk berinvestasi atau menanamkan modal.
Maka, sebelum melakukan investasi, masyarakat harus mengedepankan aspek 2-L yakni legal dan logis. Legal artinya harus melakukan pengecekan secara detail untuk memastikan penyelenggara investasi memiliki legalitas atau izin resmi dari lembaga atau regulator berwenang.
“Kemudian harus logis, kalau return yang tertawarkan sangat fantastis dan nggak masuk akal, itu harus tercurigai,” katanya.
Kemudian beberapa modus investasi ilegal antaralain menawarkan imbal hasil atau return fantastis dalam waktu yang singkat. Tidak bisa menunjukkan izin dari lembaga berwenang, dan produk yang tertawarkan tidak jelas.
Lalu biasanya pelaku pengelola investasi ilegal juga mengatasnamakan suatu institusi atau lembaga keuangan. Dan menawarkan bonus jika investor berhasil mengajak orang baru untuk ikut berinvestasi.
“Kalau di Lampung sejak 2023 hingga 2024 ada delapan laporan yang kami terima terkait investasi ilegal,” jelasnya.
Selain terlibat aktif dalam Satgas PASTI. OJK terus berupaya meningkatkan literasi keuangan seluruh lapisan masyarakat untuk menekan jumlah korban investasi ilegal.
“Literasi keuangan itu sangat penting. Agar ketika memanfaatkan produk dan jasa keuangan. Masyarakat sudah tau risiko dan bisa mengenali mana yang legal dan ilegal,” katanya.