MENGGALA (Lampost.co) — Sebanyak 101 calon kepala kampung menandatangani deklarasi damai dalam pemilihan kepala kampung (Pilkakam) serentak yang akan berlangsung pada 12 Desember mendatang. Deklarasi digelar di halaman Mapolres Tulangbawang, Kamis, 5 Desember 2019.
Bupati Tulangbawang Winarti mengatakan para calon akan memperebutkan 31 kursi kepala kampung di 13 kecamatan se-Tulangbawang. Pilkakam serentak tahun ini merupakan putaran ketiga yang dilaksanakan di Tulangbawang.
“Deklarasi damai bertujuan agar pelaksanaan seluruh tahapan Pilkakam hingga proses pelantikan berjalan aman, dan lancar. Ini sebagai wujud komitmen bersama para calon untuk menjaga proses Pilkakam agar berlangsung damai,” kata dia.
Winarti mengajak para calon mampu menjadi pioner dalam meredam konflik yang akan terjadi, baik dalam proses pelaksanaan maupun pascapemilihan untuk menjaga kondusifitas.
“Setelah selesai proses pemilihan semuanya harus selesai. Jangan ada lagi gesekan antar calon maupun tim sukses di lapangan. Setiap calon harus mampu meredam gesekan yang ada. Harus dirangkul semua, tidak ada keributan dalam proses pilkakam,” kata Winarti.
Sementara Kapolres Tulangbawang AKBP Syaiful Wahyudi mengatakan proses pemilihan kepala kampung bukan untuk menjadi ajang perpecahan. Namun, pemilihan menjadi sebuah proses untuk mencari pemimpin yang dapat membangun kampungnya masing-masing.
Menurut dia, menang dan kalah dalam proses kontestasi pemilihan kepala kampung menjadi hal biasa. Hal yang dinilai sangat penting dari proses semua itu, yakni bagaimana calon dapat menerima hasil dari pemilihan.
“Kita belajar politik dewasa. Jangan sampai karena pemillihan ini, semua terpecah belah. Justru dengan ini, kita jadikan momentum untuk mempererat persatuan,” kata Syaiful.
Para calon kemudian menandatangani pernyataan deklarasi Pilkakam damai serta berikrar untuk saling menjaga kondusifitas wilayahnya masing-masing selama proses Pilkakam.