BAGHDAD (Lampost.co) — Belasan misil balistik Iran menghantam sebuah pangkalan militer Amerika Serikat di Irak. Saluran televisi nasional Iran mengatakan, serangan tersebut merupakan balasan atas kematian jenderal Qassem Soleimani.
Menurut keterangan Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon, jumlah misil yang diluncurkan “lebih dari 12.” Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau luka dalam serangan yang terjadi di pangkalan Ain al-Asad. Gedung Putih mengaku tengah memantau perkembangan serangan di Irak secara seksama.
“Kami mendapat laporan mengenai serangan terhadap fasilitas AS di Irak. Presiden (Donald Trump) sedang menerima penjelasan, dan memantau perkembangan situasi serta berkonsultasi dengan tim keamanan nasional,” ujar juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham, dikutip dari BBC, Rabu 8 Januari 2020.
Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) mengatakan serangan di pangkalan Ain al-Asad merupakan pembalasan atas kematian Soleimani. Soleimani tewas terkena serangan udara AS di Baghdad, Irak, pada Jumat 3 Januari.
“Kami memperingatkan kepada semua sekutu Amerika, yang memberikan pangkalan udara mereka kepada pasukan teroris, bahwa wilayah manapun yang menjadi basis dari aksi agresif terhadap Iran, akan menjadi target serangan,” sebut pernyataan resmi IRGC via kantor berita IRNA.
Media CNN melaporkan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi telah menerima laporan dan penjelasan mengenai serangan di Ain al-Asad saat dirinya sedang menggelar pertemuan di kalangan politisi Partai Demokrat.
Seorang anggota DPR bernama Debbie Dingell mengatakan bahwa Pelosi telah meminta semua orang di ruangan itu untuk “berdoa.”