ADA satu narasi dan video yang membuat ramai jagat maya. Isinya, TikTok, video musik dari Tiongkok, membangun kamp untuk mencuci otak anak-anak Uighur. Tidak hanya itu, kamp cuci otak yang dibangun TikTok juga akan membuat pasangan suami-istri berpisah dan memurtadkan orang dari Islam dengan cara yang keji.
Narasi ini beredar melalui pesan berantai WhatsApp. Narasi ini diklaim merujuk dari kunjungan seorang jurnalis asal Amerika Serikat, Fira Aziz, ke kantor TikTok di Tongkok.
“Jadi buat kamu yg main TIK TOK kamu sadar ga sih kalo kamu lagi ngebantu kafir cina buat nyiksa saudara seimanmu sendiri ??? Masih mau jadi bodoh gara-gara aplikasi bodoh ???
Stop main TIK TOK,” bunyi narasi yang beredar.
Berikut narasi lengkapnya:
SEORANG MUSLIM WAJIB TAHU INFO TENTANG TIK TOK & BERSIKAPLAH !!! Aplikasi yg tengah membanjiri kawula muda saat ini adalah TIK TOK apa kamu juga memasang aplikasi ini di hpmu ???
Kamu tau ga aplikasi ini berasal dari mana ???Ga tau ???Masa iya ga tau ???
Aplikasi ini berasal dari NEGERI TIRAI BAMBU CINA
Yups negeri para komunis terbesar kedua di dunia setelah Rusia
Oh iya kamu tau ga setiap kali ada orang yg menginstal aplikasi TIK TOK ni maka pemasukan bagi negeri china juga bertambah loooh.
Keren kaaaan
Eh eh eh tapi kamu tau ga pemasukannya buat apa ???
Seorang jurnalis muda asal amerika yang bernama Fira Aziz pernah melakukan sesi wawancara ke negeri tirai bambu untuk mencari kantor pencetus aplikasi TIK TOK ini loh.
Dan kagetnya dia ketika dia mengetahui bahwa raupan uang yg dihasilkan dari aplikasi tersebut digunakan untuk mendirikan Camp Konsentrasi bagi muslim uighur.
Memangnya kenapa dengan camp konsentrasi tersebut???Fira Aziz mengatakan bahwa di camp tersebut anak-anak kecil uighur di cuci otaknya hingga mereka tidak lagi mengenali ibu bapaknya. Suami dipisah dari istrinya. Para suami dan pemuda yg tidak mau melepas iman islamnya akan di sengat arus listrik hingga mati. Para istri dan gadis yg tidak mau melepas iman islamnya akan di perkosa bergilir oleh 13 laki-laki hingga dia wafat.
Jadi buat kamu yg main TIK TOK kamu sadar ga sih kalo kamu lagi ngebantu kafir cina buat nyiksa saudara seimanmu sendiri ???
Masih mau jadi bodoh gara-gara aplikasi bodoh ???
Stop main TIK TOK
_______
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/business/economy/amp/hana-adi-perdana-1/zhang-yiming-bos-tik-tok-yang-sukses-masuk-daftar-orang-terkaya-dunia
AYO PARA MUSLIM/MUSLIMAH VIRALKAN
Kalau 1 org mengirim ke 5 org lain. (Blm termasuk posting ke group).
Hari ini ada 50 postingan membela Islam.
Ini salah satu moment dimana kita bisa berjihad. Malaikat pencatat menunggu keseriusan kita dlm membela agama Allah
Jangan tunggu pemerintah berbuat. Mumpung msh ada hayat dikandung badan. Sekalipun fisik kita mungkin tdk bisa turun ke jalan, tp jari2 kita msh bisa berjihad.
Jadilah muslim yg tidak cuma NATO, No Action Talk Only.
Besok mungkin kita sdh dipanggil Allah. Kita akan menyesal….
Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Jurnalis Amerika Serikat Fira Aziz menemukan fakta bahwa TikTok membangun kamp untuk cuci otak, adalah salah. Narasi ini diketahui sudah muncul pada akhir tahun 2019.
Merujuk situs cek fakta Turnbackhoax.id, tidak ditemukan nama wartawan Fira Aziz dalam database platform pencari jurnalis PressHunt (presshunt.co) dan PressFarm (press.farm). Justru ketika dicari dengan kata kunci Fira Aziz, malah mengarah kepada Feroza Aziz.
Tempo.co pada Jumat 29 November 2019, melansir bahwa akun TikTok Feroza Aziz diblokir. Akun remaja Amerika Serikat itu diblokir setelah membuat video yang mengecam Tiongkok atas penahanan Muslim Uighur di Xinjiang.
Namun pihak TikTok seperti dikutip Tempo.co dari New York Times, Josh Gartner, mengatakan Akun Feroza diblokir TikTok karena dianggap mengunggah video bergambar Osama bin Laden. Pemblokiran dilakukan lantaran video dengan konten tersebut dianggap melanggar kebijakan TikTok.
Jika dibandingkan dengan narasi yang beredar pada akhir 2019, terdapat perbedaan penyertaan link berita. Kala itu link yang disertakan dalam narasi adalah https://www.cnnindonesia.com/internasional/20191212202601-106-456537/media-asing-china-rayu-ormas-islam-ri-agar-diam-soal-uighur.
Sementara kali ini yang beredar melalui pesan berantai WhatsApp adalah link
https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/business/economy/amp/hana-adi-perdana-1/zhang-yiming-bos-tik-tok-yang-sukses-masuk-daftar-orang-terkaya-dunia.
Dalam artikel tersebut, dijelaskan Zhang Yiming menjadi sosok di balik keberhasilan TikTok. Ia meluncurkan TikTok pada September 2016 di bawah bendera perusahaan ByteDance.
Dan pada 2019, ia merupakan satu dari 100 orang terkaya dunia versi Forbes dengan kekayaan US$16,2 miliar atau sekitar Rp228,8 triliun. Kemudian pada akhir Januari 2020, bos TikTok ini menjadi salah satu penyumbang dana untuk melawan wabah virus Korona atau covid-2019.
Kesimpulan:
Klaim bahwa Jurnalis Amerika Serikat Fira Aziz menemukan fakta bahwa TikTok membangun kamp untuk cuci otak, adalah salah. Narasi ini diketahui sudah muncul pada akhir tahun 2019 dan kembali muncul belakangan ini dengan sedikit modifikasi.
Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.
Referensi:
1.https://turnbackhoax.id/2020/01/06/salah-pemasukan-tiktok-digunakan-untuk-mendirikan-kamp-konsentrasi-muslim-uighur-china/
2.https://dunia.tempo.co/read/1277961/akun-tiktok-remaja-as-diblokir-karena-kecam-penahanan-uighur/full&view=ok
3.https://www.idntimes.com/business/economy/hana-adi-perdana-1/zhang-yiming-bos-tik-tok-yang-sukses-masuk-daftar-orang-terkaya-dunia/full
4.https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4878922/bill-gates-hingga-bos-tiktok-keroyokan-guyur-duit-lawan-corona
Sumber:
Pesan berantai WhatsApp
*Jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks, dapat melaporkan kepada kami melalui surel cekfakta@medcom.id.
