Jakarta (Lampost.co) — Fraksi Partai NasDem DPR RI meminta pemerintah lebih kreatif menutupi defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. NasDem menyarankan kerugian BPJS ditutupi dengan penambahan pajak barang-barang mewah.
“Saya rasa pemakai mobil mewah di Indonesia juga tidak keberatan dengan kenaikan harga bahan bakar sekelas Pertamax Turbo untuk membantu menutupi defisit BPJS,” kata anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi NasDem, Rico Sia, dikutip dari situs resmi Partai NasDem, Kamis 28 November 2019.
Rico mengungkapkan sarannya dalam seminar ‘Quo Vadis Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan: Solusi Defisit atau Amanah Konstitusi Jaminan Kesehatan Warga Negara’ di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Seminar ini bertujuan untuk mendengarkan para ahli dan pihak BPJS untuk merumuskan kebijakan tepat terkait defisit BPJS.
Rico yakin cara itu ampuh mengatasi defisit BPJS. Jangan sampai, kata dia, permasalah defisit BPJS justru dibebankan kepada masyarakat melalui kenaikan iuran BPJS.
“Apabila pemerintah ingin menaikkan iuran BPJS, harus diimbangi dengan menaikkan upah minimun regional (UMR),” tambahnya.
Politisi NasDem itu juga mengkritisi data BPJS yang tidak terintegrasi dengan data Dukcapil.
“Saya merupakan contoh nyata kekacauan data ini. Saya tinggal di kawasan perumahan menengah atas justru mendapatkan fasilitas iuran gratis BPJS. Setelah saya melapor ke BPJS pun tidak ada perubahan. Ini kan kacau,” terangnya.
Rico mengimbau masyarakat yang tergolong mampu namun mendapat fasilitas gratis untuk melapor ke BPJS. Ini bertujuan agar iuran gratis tersebut dapat dialihkan ke warga yang lebih membutuhkan.