• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Rabu, Juli 16, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • Masuk
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Baca Gratis

NU Memasuki Pola Kepemimpinan Transformatif

Revolusi digital yang terjadi di seluruh lapisan masyarakat “memaksa” organisasi beradaptasi untuk efektivitas dan efisiensi.

ricky marly Editor ricky marly
29 Desember 2021
di dalam Baca Gratis, Kolom, Opini
A A
Logo resmi Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU). Dok PBNU

Logo resmi Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU). Dok PBNU

Share on FacebookShare on Twitter
NU
SPDB Pangeran Edward Syah Pernong
Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 Kepaksian Pernong Lampung,
Mustasyar PW NU Lampung

MUKTAMAR Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung, 22—24 Desember, telah usai. Muktamar berlangsung sejuk dan khidmat sehingga berhasil membuat keputusan-keputusan penting dan strategis, untuk memasuki 100 tahun kedua bagi NU.
Pada muktamar tersebut, NU membuktikan diri sebagai organisasi keagamaan yang adaptif dan akomodatif. Sikap adaptif dan akomodatif itu dapat dilihat dari pergantian kepemimpinan di Pengurus Besar (PB) NU, dari KH Said Agil Siradj kepada juniornya Gus Yahya Cholil Staquf. Peralihan pucuk pimpinan itu merupakan simbol peralihan dari abad sebelumnya menuju abad baru.
KH Said Agil Siradj telah memimpin PB NU dua periode, yaitu 2010—2015 dan 2015—2020. Dalam dasawarsa kepemimpinannya, NU telah mengalami kemajuan berarti, beliau sangat concern dengan pendidikan tinggi NU sehingga dalam masa 10 tahun itu banyak kampus NU berdiri. Beliau juga gigih merawat paham keagamaan NU yang moderat, toleran, dan terbuka, di tengah gempuran paham Islam transnasional.
Kini, masa depan NU berada di pundak generasi yang lebih muda, Gus Yahya Cholil Staquf. Sebagai sesama alumni Yogya, saya mengenal Gus Yahya Staquf sebagai seorang aktivis kemahasiswaan selama kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM. Beliau masuk UGM tahun 1985 dan memilih aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan pernah menjadi Ketua Komisariat HMI Fisipol UGM.
Pilihan aktif di HMI, bukan di PMII sebagaimana kebanyakan mahasiswa NU, jelas menunjukkan karakter pemikiran Gus Yahya yang inklusif, membuka selebar-lebarnya pintu dialog untuk membangun keberagaman. Dikenal sebagai aktivis dan pemikir yang idealis, Gus Yahya sejak awal sudah berusaha menerapkan Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Sebagai aktivis NU, Gus Yahya mengikuti jejak idolanya, Gus Dur, menyebarkan dakwah Islam di dunia internasional. Pilar utama yang ditawarkan dalam gerakan dakwah internasional itu adalah Islam rahmatan lil alamin. Oleh karena itu, bagi Gus Yahya membangun dialog kultural dengan Israel untuk mewujudkan perdamaian dengan Palestina, merupakan dakwah yang harus ia tempuh, meski mendapat tentangan yang keras di Tanah Air.

Peran NU di Era Disruption
Revolusi digital melahirkan fenomena sosial, ketika tengah mengalami “guncangan besar”, akibat akumulasi perubahan dramatis tatanan sosial dan tajamnya persaingan global. Revolusi digital yang terjadi di seluruh lapisan masyarakat “memaksa” organisasi beradaptasi untuk efektivitas dan efisiensi. Di sisi lain, kehadiran era revolusi digital telah membidani lahirnya era disrupsi. Era disrupsi dianggap telah memengaruhi relasi antarbangsa demi memenangkan persaingan global. Era disrupsi juga memengaruhi sistem negara dan resources yang dimiliki, menuju jalinan sistem yang saling terkoneksi.
Disrupsi secara generik bermakna tercabut dari akarnya atau perubahan fundamental, telah dan sedang dialami oleh rakyat Indonesia, setidaknya dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Terjadi perubahan secara mendasar di tengah masyarakat sejak revolusi digital merasuki seluruh celah kehidupan manusia. Perubahan tersebut telah mengubah sistem lama dengan suatu sistem baru. Perubahan tersebut ada yang berjalan secara natural, tetapi ada juga yang berjalan dengan dipaksakan hingga menimbulkan konflik.
Revolusi digital akibat dari evolusi teknologi informasi telah mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan kehidupan sosial dan keagamaan. Dan, perubahan tersebut, ternyata tidak selalu positif, bisa juga negatif sehingga mengguncang sendi-sendi kehidupan masyarakat. Muncul dan berkembangnya paham Islam Transnasional merupakan contoh nyata dari era disrupsi. Dalam dunia pendidikan keagamaan, saat ini generasi muda lebih suka belajar agama melalui search engine daripada ke pesantren.
Kebenaran bukan dilihat dari hakikat atas peristiwa, melainkan dari seberapa kuat sebuah isu dimainkan oleh kelompok kepentingan, akibatnya terjadi polarisasi yang dalam di tengah masyarakat. Kepakaran juga sudah “mati” digantikan oleh mesin pencari. Dampaknya, ruang dialog menjadi sempit, lemahnya nalar dan generasi “sumbu pendek” yang mudah terhasut dan mudah marah.
Gus Yahya sebagai figur yang muda dan idealis, menjadi ketua PB NU di saat seluruh dunia—dan NU ada di dalamnya—sedang menapaki era disrupsi. Era disrupsi perlu dimaknai sebagai perubahan pola pikir, yang mengakibatkan perubahan sosial yang dipicu oleh pemanfaatan teknologi informasi, yang dapat memengaruhi kondisi sosial, termasuk kondisi organisasi keagamaan dan umatnya.
Di era disrupsi, hal utama yang perlu dilakukan adalah kemampuan beradaptasi, baik dilakukan oleh individu maupun kelompok, untuk pengembangan jammiyyah. Dan, NU sudah sejak lama memiliki kemampuan adaptif sehingga perubahan yang terjadi di NU berjalan tanpa gejolak.

Konsisten
NU yang sejak didirikannya tahun 1926 konsisten mengembangkan dakwah yang toleran, akomodatif, adaptif, dengan berpegang pada kaidah fiqh al-muhafadzah alal-qadim al-shalih wal-akhdzu bil-jadid al-ashlah, yang artinya melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan menerapkan nilai-nilai baru yang lebih baik. Dengan paham tersebut, akan mudah bagi NU—dan hal itu sudah dibuktikan dengan keberhasilan NU menjaga organisasi tetap utuh, adem, dan menjadi rumah besar bagi segenap anak bangsa.
Keberhasilan NU—dan ini telah dimulai oleh KH Agil Siradj—dalam menghadapi era disrupsi karena NU memiliki strategi bertindak cepat, dengan tetap menjaga keseimbangan. Pola pendidikan NU juga mengalami transformasi dengan menekankan tiga aspek, yaitu inovasi, kreativitas, dan entrepreneurship.
Belajar dari pengalaman NU yang alih-alih bergejolak—justru menjadikan disrupsi sebagai kekuatan untuk mengubah organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu, di era Gus Yahya NU perlu menjadi leader, inspirator, fasilitator, untuk membawa masyarakat Indonesia memanfaatkan potensi yang dimiliki menjadi bangsa yang maju dan berkeadaban.
NU perlu menginisiasi, mendorong kreasi dan inovasi bangsa Indonesia melakukan recovery dengan mengubah pendekatan, cara berpikir, cara bertindak seluruh anak bangsa. NU perlu berdiri di depan, mengajak rakyat Indonesia mencari model yang tepat bingkai NKRI di era disrupsi. NKRI di era disruption tersebut, setidaknya memiliki nilai-nilai: (1) Berlandaskan pada etika dan moral; (2) Supremasi hukum; (3) Menghormati hak asasi manusia; (4) Relasi sosial yang “salam” yaitu setara dan berkeadilan.
Gus Yahya, dengan model kepemimpinan transformatif, yaitu kepemimpinan untuk perubahan akan mampu memobilisasi seluruh potensi masyarakat Indonesia (bukan hanya muslim), mengagendakan perubahan, dan memproyeksikan masa depan menuju kemajuan dan keunggulan. Bila peran tersebut dapat dijalankan oleh Gus Yahya serta didukung oleh seluruh komponen masyarakat, termasuk masyarakat adat Nusantara, Indonesia di masa mendatang akan menjadi negara demokrasi terbesar, negara toleran, dan berkeadaban. (*)

BACA JUGA

Dari Jari-Jari Kecil ke Dunia Teknologi

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Efisiensi Anggaran Harusnya Tak PHK Pegawai

Sepak Bola untuk Persatuan

Tags: Era DisruptionNUTransformatif
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Waspadai Spekulan Akhir Tahun

Posting berikutnya

Mental Juara Timnas, Hadirkah Malam ini?

ricky marly

ricky marly

Posting berikutnya
H Bambang Eka Wijaya

Mental Juara Timnas, Hadirkah Malam ini?

(dok. pixabay.com)

Go Solusi

Polres Lamtim Tetapkan Tiga Tersangka Perusakan

Polisi Tangkap Dua Oknum LSM Pemeras

Persentase Penyelesaian Kasus Polres Way Kanan Meningkat

Persentase Penyelesaian Kasus Polres Way Kanan Meningkat

589 ASN Metro Negatif Narkoba

589 ASN Metro Negatif Narkoba

BERITA TERBARU

  • Ancelotti Puji Penampilan Klub dan Pemain Brasil 16 Juli 2025
  • Alwi Farhan Lolos ke 16 Besar Japan Open 2025 16 Juli 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 16 Juli 2025 16 Juli 2025
  • Perkuat Pengawasan dan Pendidikan Seputar Demokrasi 15 Juli 2025
  • Mayat Pria Tanpa Kepala Ditemukan di Pantai Cukuh Pandan Tanggamus 15 Juli 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 10 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 11 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 12 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Bachtiar Al Amin : 0812-7339-8855
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Selamat Datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?