LEBAK (Lampost.co) — Sebanyak 28 jembatan permanen dan jembatan gantung rusak akibat luapan air Sungai Ciberang. Puluhan jembatan itu berada di enam kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten.
“Rusaknya jembatan tersebut berdampak pada kegiatan pengankutan hasil bumi di daerah yang terdampak banjir di Kabupaten Lebak,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi melansir Antara, Jumat, 3 Januari 2020.
Dia menambahkan kerusakan jembatan membuat warga beberapa desa di Kecamatan Lebak Gedong dan Kecamatan Sajira kesulitan mengakses bantuan evakuasi dan bantuan pangan. Dia berharap jembatan yang rusak akibat banjir segera diperbaiki.
“Selain jembatan putus juga tiga unit gedung sekolah roboh dan jalan sepanjang 40 meter yang ambles,” imbuhnya.
Banjir menyebabkan kerusakan pada bangunan SDN I dan SDN II Desa Banjarsari serta SMPN 4 Lebak Gedong di Kecamatan Lebak Gedong. Pihaknya telah melaporkan kerusakan akibat banjir ke pemerintah daerah agar segera diperbaiki.
Banjir melanda 27 desa di enam kecamatan di Lebak. Bencana itu menyebabkan tiga orang terseret banjir dan meninggal.
Nunu, seorang relawan Kecamatan Cipanas, mengingatkan warga yang tinggal di tepi bantaran Sungai Ciujung agar meningkatkan kewaspadaan. Lantaran potensi banjir susulan bisa terjadi.
“Kami mengingatkan warga, jika hujan lebat lebih dari lima jam sebaiknya mengungsi ke lokasi yang aman dari ancaman bencana banjir dan longsor,” katanya.