Lupa waktu makan kerap dialami banyak orang. Biasanya karena kesibukan dalam kegiatan harian atau sedang dalam tenggat waktu (deadline) pekerjaan tertentu. Namun, terlalu sering telat makan sebenarnya memiliki dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Eka Hospital BSD, dr. Virly Nanda Muzellina, Sp.PD-KGEH, menjelaskan terlalu sering telat makan berefek lebih besar. Sebab, makanan memiliki peran penting dalam memberikan asupan energi dan menjaga organ tubuh untuk bisa bekerja dengan baik.
dr. Virly Nanda Muzellina menguraikan efek bahayanya dari terlalu sering telat makan.
BACA JUGA: Hindari 5 Makanan Ini saat Cuaca Panas Kemarau untuk Kulit Sehat
Telat makan membuat penyakit asam lambung
Lambung salah satu organ pencernaan yang memiliki peran penting dalam tubuh. Ia memiliki tugas untuk mencerna makanan dengan enzim serta asam sehingga makanan hancur dan bisa dicerna dengan baik oleh usus halus. Lambung adalah organ yang selalu bekerja bahkan kamu sedang beristirahat, sehingga meski dalam keadaan kosong lambung akan terus mengeluarkan cairan asam.
Lambung yang terlalu lama kosong, dapat memicu luka karena menipisnya lapisan mukus lambung akibat paparan asam lambung. Jika terluka, asam lambung yang terus berproduksi menyebabkan ada penyakit lambung. Saat terkena penyakit asam lambung, perut akan terasa sakit dan tubuh merasakan mual.
BACA JUGA: Lewatkan Makan Sahur Dapat Menurunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?
Mengganggu sistem metabolisme
Sistem metabolisme bertugas mengubah makanan yang kamu konsumsi menjadi energi. Sistem ini salah satu dalam tubuh yang selalu bekerja meski dalam keadaan tidur.
Untuk itu, ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makan untuk dicerna, sistem metabolisme akan membaca situasi tersebut sebagai masa darurat dan memulai menghemat pembakaran kalori untuk penghematan.
BACA JUGA: Tetap Bugar Selama Puasa, Konsumsi Jenis Makanan ini
Hal itu dapat mengganggu sistem kerja dari metabolisme. Sebab, jika terlalu sering tubuh akan mulai terbiasa dengan proses metabolisme yang lambat. Ketika metabolisme mulai melambat, tubuh akan lebih sedikit untuk mendapatkan energi, sehingga tubuh juga akan mudah lelah.
Produktivitas menurun
Makanan menjadi sumber energi untuk melakukan aktivitas. Energi berasal dari makanan melalui sistem metabolisme dengan mencerna kandungan makanan dan mengubahnya menjadi energi bagi seluruh tubuh.
Ketika kebutuhan energi berkurang karena terlalu sering telat makan, akan membuat tubuh kekurangan energi dan produktivitas bisa menurun.
Hal yang dapat timbul dari kekurangan energi yaitu tubuh akan mengirim sinyal untuk segera beristirahat lewat mengantuk. Selain itu tubuh juga lebih mudah merasa lemas sehingga menurunkan kemampuan konsentrasi, bergerak, maupun berpikir.
Menurunkan imun tubuh
Terlalu sering telat makan dapat menurunkan imun tubuh dan meningkatkan risiko untuk lebih gampang terkena penyakit. Sebab, imun tubuh yang kuat terbentuk dari zat dan nutrisi makanan.
Sering telat makan akan membuat kekurangan nutrisi dan gizi sehingga imun tubuh menjadi lebih lemah untuk melawan penyakit. Kamu juga mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih dari sakit. Bahkan, sering telat makan juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes.
Potensi insomnia dan masalah kesehatan mental
Rasa sakit pada perut karena telat makan bisa saja menyebabkan terkena insomnia dan membuat kesulitan untuk tidur. Insomnia sebagai salah satu alasan kuat dari penyebab masalah kesehatan mental seperti stres dan depresi.
Menggagalkan program diet
Asumsi yang menyatakan semakin sedikit mengonsumsi makanan, maka makin cepat berat badan tubuh akan turun hanya mitos belaka. Program diet untuk menjaga kesehatan dan berat badan ideal sesuai dengan proporsi tubuh seseorang.
Jika mengurangi asupan makanan terlalu banyak, justru hanya akan meningkatkan rasa lapar. Sebab, dalam keadaan lapar, tubuh akan membutuhkan asupan kalori atau lemak yang lebih. Sehingga risiko untuk makan justru dengan porsi lebih banyak menjadi lebih tinggi dan berakhir menggagalkan program diet.
Untuk itu, mari sesuaikan kebutuhan nutrisi dari sekarang demi kesehatan badan yang lebih prima di masa depan. Jangan biarkan kesibukan menghambat untuk bisa berkembang dan menjalani hidup. (MEDCOM)