YON FISOMA
WARGA Pekon Kotabatu, Kecamatan Ngaras, Kabupaten Pesisir Barat, khususnya yang tinggal di Pumatang, Pemangku Ilir, membutuhkan air bersih dan listrik. Pemerintah pekon belum bisa mewujudkan keinginan warganya karena anggaran Dana Desa (DD) tidak mampu membiayai pembangunan jaringan air bersih dan jaringan listrik.
Peratin Pekon Kotabatu Harten mengatakan jumlah penduduk di Pekon yang ia pimpin adalah 1.320 jiwa, dengan jumlah Kepala keluarga (KK) 240. Luas wilayah Pekon Kotabatu 80.42 KM². Wilayah Pekon itu terbagi atas tiga pemangku (dusun) yaitu Pemangku Ulu, Pemangku Ilir dan Pemangku Grogol “Mayoritas warga kami merupakan petani,” kata dia, Rabu (6/10).
Kami berharap pemerintah daerah atau pusat dapat menganggarkan dana mewujudkan pembangunan tersebut.
Dia mengatakan khusus warga yang tinggal di wilayah Pumatang, Pemangku Ilir, selama ini kesulitan mendapat air bersih dan belum menikmati penerangan listrik. “Kalau dicover Dana Desa (DD), pembangunan itu sulit terwujud karena membutuhkan biaya besar, sementara DD juga digunakan untuk membiayai berbagai program fisik dan non fisik lainnya” kata dia.
Untuk itu pihaknya berharap, pemerintah kabupaten maupun provinsi dapat mengalokasikan anggaran untuk pengadaan sarana prasarana tersebut. Sehingga kesulitan utama yang dialami masyarakat di tempat itu dapat diatasi. “Kami berharap pemerintah daerah atau pusat dapat menganggarkan dana mewujudkan pembangunan tersebut,” kata Harten.
Pembangunan Fisik
Harten mengatakan untuk Dana Desa 2021 digunakan untuk sejumlah pembangunan fisik seperti pembangunan jamban untuk masyarakat kurang mampu sebanyak 20 unit, lalu pembangunan jalan rabat beton, pembangunan gorong-gorong, pembangunan sumur bor di balai pekon, pembangunan lapangan bulu tangkis, pemasangan plafon balai pekon, pemasangan plafon masjid pekon.
Selain itu, DD juga digunakan mendanai program program non fisik, salah satunya penanganan pandemic Covid-19. “Kami terus memberikan sosialiasi edukasi kepada warga agar selalu menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dalam kehidupan sehari-hari di tengah pandemi covid-19. Kami juga membentuk posko Covid-19, rumah isolasi, mengaktifkan penjaga posko PPKM mikro, membagikan masker, hand sanitizer, dan melakukan penyemprotan disinfektan,” kata dia.
Pada 2022, pemerintah pekon setempat akan menggunakan DD untuk melanjutkan pembangunan jamban untuk masyarakat kurang mampu. “Juga ada rencana pembukaan badan jalan yang menghubungkan wilayah mukim warga dari Pemangku Ulu dengan Pemangku Grogol,” kata Harten.
Harten menambahkan, pihaknya juga memiliki rencana pengembangan lokasi wisata air terjun batu riang di wilayah Pemangku Ilir. “Kalau dibangun dan dikembangkan dapat menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan, sehingga dapat menjadi PAD pekon dan daerah,” kata dia. (D2) yon@lampungpost.co.id