MENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar Kembali mengingatkan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama tidak boleh menjadi pesaing bagi usaha milik warga maupun usaha mikro kecil menengah atau UMKM.
“Jangan sampai pemerintah desa melahirkan BUM Desa malah ekonomi menurun, haram hukumnya,” kata Gus Halim, demikian ia biasa disapa saat meninjau UMKM perajin sepatu binaan BUMDes Medali Beraksi di Desa Medali, Puri, Mojokerto, Selasa (1/2).
Dengan demikian, lanjut dia, keberadaannya harus menjadi mitra strategis yang akan menggerakkan, mengonsolidasikan dan meningkatkan ekonomi warga desa.
“BUMDes dan BUMDes Bersama harus mengonsolidasikan dan memfasilitasi atau memberikan pendampingan, baik dalam hal produksi maupun peningkatan kualitas sekaligus pemasaran usaha warga desa,” ujar Mendes.
Ia menambahkan, BUMDes adalah institusi sosial dan komersial. Tentunya selain aspek profitabilitas, BUMDes juga harus berperan sebagai mitra strategis untuk mendukung pengembangan UMKM maupun usaha milik warga sekitar.
Dia mewanti-wanti kepada pemerintah daerah, khususnya bupati, agar tidak mudah memberi izin usaha kepada supermarket apabila sekiranya dapat mematikan UMKM atau usaha milik warga desa.
“Semangat BUMDes dan BUMDes Bersama bukan hanya sekadar membentuk unit usaha, apalagi bentuk usahanya sama persis dengan milik warga setempat, dengan tujuan meraup keuntungan dan menambah APBDes. Tetapi ada yang lebih penting dari itu adalah bagaimana kehadiran BUMDes itu betul-betul membawa kemaslahatan, membawa kesejahteraan bagi warga masyarakat desa. Menjadi pendamping dan konsolidator warga masyarakat itulah justru yang sangat diharapkan,” katanya.
Ia mengatakan BUMDes Medali Beraksi terbukti mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan warga di Desa Medali. Pengurus BUMDes Medali Beraksi berkonsentrasi membina ratusan perajin sepatu di desa itu.
“Dengan pendampingan dari BUMDes akhirnya para perajin sepatu di Desa Medali bisa meningkatkan kuantitas produksi, kualitas produksi, packaging hingga pemasaran ke market internasional. Nah di sini BUMDes maupun para perajin sama-sama mendapat keuntungan,” ujarnya. (MI/D2)