DENI ZULNIYADI
DINAS Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan 90 persen sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di daerah setempat mengadakan kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka dengan standar protokol kesehatan.
“Sebesar 90 persen sekolah mengadakan KBM tatap muka berdasar laporan dari seluruh pengawas sekolah yang melakukan survei ke sekolah-sekolah di daerah ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Ruslan, di Mukomuko, Kamis (7/1).
Kalau ada guru atau orang dalam sekolah yang terjangkit virus korona, belum kami izinkan mengadakan belajar tatap muka, termasuk orang tua siswa juga tidak mengizinkan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko sebelumnya mengadakan rapat dengan seluruh pengawas sekolah dasar hingga sekolah menengah yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini. Hasilnya 90% dari 134 sekolah dasar dan 47 sekolah menengah pertama yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini mengadakan belajar tatap muka.
Ada 10% sekolah di daerah ini yang belum mengadakan belajar tatap muka. Sebab, ada beberapa kepala sekolah, guru, dan staf yang terjangkit virus korona. “Kalau ada guru atau orang dalam sekolah yang terjangkit virus korona, belum kami izinkan mengadakan belajar tatap muka, termasuk orang tua siswa juga tidak mengizinkan,” ujarnya.
Sempat Ditunda
Dinas Pendidikan sempat menunda belajar tatap muka di sekolah dari sedianya tanggal 4 Januari menjadi 7 Januari 2021. Hal itu guna mencegah penyebaran dan penularan covid-19 di daerah ini. Penundaan tersebut karena kemungkinan ada sebagian guru maupun siswa baru pulang kampung dan rawan terjadinya penularan virus korona sehingga pelaksanaan belajar tatap muka diundur sampai Kamis (7/1).
Dia menyarankan guru dan siswa yang baru pulang dari daerah lain, terutama dari daerah zona merah, untuk melakukan isolasi mandiri guna mencegah penyebaran virus korona di daerah ini. Dia memastikan semua sekolah telah menyiapkan berbagai alat untuk protokol kesehatan untuk pencegahan penularan virus korona, seperti alat pemeriksa suhu tubuh, tempat cuci tangan dan sabun, serta masker untuk siswanya.
Selanjutnya, sejumlah sekolah di daerah ini juga telah menyiapkan jadwal untuk setiap siswanya masuk sekolah diatur berdasarkan sif dan jadwal ini telah disusun oleh sekolah tersebut. (ANT/D1) deni@lampungpost.co.id