• LAMPOST.CO
  • METROTV LAMPUNG
  • DESAKU
  • SUMA.ID
Rabu, Juli 16, 2025
Berlangganan
Konfirmasi
  • Masuk
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Berlangganan
  • E-Paper
  • Indeks
  • Log in
Beranda Kolom

Jejak Juang Musannif Ryacudu Memperjuangkan NKRI

Uswatun Hasanah, Dosen Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Intan Lampung

wiji Editor wiji
5 Desember 2024
di dalam Kolom, Opini
A A
Musannif Ryacudu.  Foto: Wikipedia

Musannif Ryacudu. Foto: Wikipedia

Share on FacebookShare on Twitter

NAMA Ryacudu tampaknya sudah tidak asing lagi bagi warga Lampung. Di Bandar Lampung, terdapat beberapa jalan menggunakan nama Ryacudu. Seperti yang dilansir oleh Biro Administrasi Pimpinan Pemprov Lampung pada tanggal 5 Januari 2023, telah diresmikan pembangunan jalan raya dan pedestrian di Jalan Mayjend Ryacudu yang merupakan jalan masuk ke Gerbang Tol Trans Sumatera (JTTS).

Nama Ryacudu juga disematkan untuk nama sebuah rumah sakit milik pemerintah di Kotabumi, Lampung Utara. Penamaan-penamaan tersebut merujuk pada sosok pahlawan Lampung, yaitu Musannif Ryacudu, yang merupakan prajurit tempur dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Musannif Ryacudu dilahirkan di Kampung Mesirilir, Kecamatan Buay Bahuga, Way Kanan, pada tanggal 28 Februari 1924, yang merupakan putra dari Iljas Pangeran Katja Marga yang berasal dari Kebuwayan Bahuga.

BACA JUGA

Dari Jari-Jari Kecil ke Dunia Teknologi

Mengurai Benang Kusut Banjir di Bandar Lampung

Sepak Bola untuk Persatuan

Jitu Menekan Angka Kejahatan

Musannif Ryacudu atau Kapten Ryacudu pernah mengatakan bahwa ia tidak pernah berpolitik. Seandainya ia berpolitik, maka ia akan bisa seperti rekan-rekannya yang mampu mendapatkan pangkat lebih tinggi. Dalam lingkungan keluarganya, ia adalah sosok yang mampu mendidik putra dan putrinya dengan baik, berpendidikan tinggi dan menjadi seseorang yang terhormat (DHD ’45; 288)

Musannif Ryacudu adalah salah satu tentara Giyugun. Namun, pasca Jepang menyerah, para tentara Giyugun pulang ke kampung halamannya masing-masing, termasuk Musannif yang kembali ke Lampung. Ketika terjadi kerusuhan di Lampung, tepatnya di Kotabumi yang dipimpin oleh Rasudin, mantan reserse polisi. Kerusuhan tersebut berasal dari oknum yang menamakan dirinya sebagai polisi rakyat hingga mengakibatkan beberapa orang terluka dan dua orang meninggal.

Sejak saat itu, Musannif meninggalkan Kotabumi dan menuju Palembang. Tahun 1945 hingga 1949 perjuangannya lebih banyak dilakukan di Palembang, hal ini juga dilakukan oleh tokoh-tokoh Lampung lainnya, salah satunya adalah Alamsyah.

Perannya dalam mempertahankan NKRI ialah dengan mengemban tugas membantu Operasi Teritorial Ekonomi-Pemerintahan dalam rangka pembebasan Irian Barat. Selain itu, Musannif Ryacudu di Sumatera Selatan juga berjuang mempertahankan kemerdekaan RI di sekitar wilayah Martapura, Muara Dua, dan Ogan Komering Ulu (Sudarmono, Rini, dan Bustami, 2015).

Musannif Ryacudu ikut serta terjun melawan Belanda pada pertempuran 5 hari 5 malam, sedangkan Alamsyah berperan mengatur jalannya pertempuran, pasukan Ryacudu saat itu mundur ke Ogan Ilir. Pada 10 Januari 1947 dilakukan reorganisasi di kalangan TRI di Sumatera Selatan dan melahirkan Divisi VIII Garuda Lahat, di bawah Komandan Divisi Kol. M. Nuh. Kemudian Musannif Ryacudu menjabat sebagai Danyon 32 Tanjung Sejaro yang ketiga.

Pada 21 Juli 1947 pecah Agresi Militer Belanda I sehingga TNI mengalami reorganisasi kembali guna menghambat serangan-serangan Belanda. Divisi VIII Garuda yang telah terbentuk dipecah menjadi lima brigade, yaitu Garuda Mas di Bengkulu, Garuda Hitam di Tanjungkarang, Garuda Putih di Jambi, dan Brigade Merah di Prabumulih. Dan saat itu Musannif Ryacudu sebagai Komandan Ogan Area.

Pada Agresi Militer I ini, Kapten Ryacudu pernah memimpin pertempuran di daerah Martapura dengan pasukannya yaitu gabungan tentara dari Menggala dan pasukan Endro Suratmin. Setelah Indralaya dapat ditembus oleh Belanda dari dua arah, yakni Gelumbang dan Indralaya, pasukan Kapten Ryacudu berhasil meloloskan diri yang mengakibatkan dua pasukan Belanda saling tempur karena salah duga dan berhenti ketika ada informasi dari pesawat terbang Belanda.

Berdasarkan cerita, Kapten Ryacudu adalah orang yang kebal dan tidak mempan terhadap senjata, baik peluru ataupun senjata tajam. Namun, setelah pensiun kekebalan tersebut hilang (DHD ’45:287).

Kapten Ryacudu juga menjabat sebagai Komandan Batalyon 206 yang berlokasi di Tanjungkarang. Lalu di tahun 1963, ia diangkat sebagai Pangdam XII Tanjungpura di Pontianak. Di sana, ia juga terlibat dalam pemberantasan pemberontakan PKI. Dan tahun 1967, ia diangkat sebagai Pangkowihan Sulawesi di Ujungpadang dan pangkatnya naik menjadi brigjen. Kemudian dengan pangkat mayor jenderal, ia selanjutnya bertugas di Mabes ABRI.

Ketika pensiun, ia kembali ke tanah kelahirannya dan pada tahun 1987, tepatnya di bulan April, Musannif Ryacudu wafat dan dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata.

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa Musannif Ryacudu yang telah membanggakan daerah kelahirannya, maka Pemerintah Kabupaten Way Kanan membangun monumen patung Musannif Ryacudu di tengah-tengah simpang lima, sekitaran komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Way Kanan.

Selain di Lampung, jejak perjuangan Musannif Ryacudu hingga kini tetap dikenang dan diabadikan di Monumen Ampera yang terletak di Jalan Merdeka, Kota Palembang. Monumen ini menjadi salah satu simbol penting yang merefleksikan dedikasi para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota maupun pemerintah kabupaten untuk menjaga warisan sejarah ini sehingga generasi sekarang dan yang akan datang dapat terus mengenang serta meneladani semangat juang para pahlawan. Melalui langkah-langkah pelestarian tersebut, diharapkan nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan yang telah ditempuh demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia dapat terus hidup dan menjadi inspirasi bagi masyarakat. *

Tags: jejak perjuanganmusannif ryacudupahlawan lampung
berbagiTweetMengirim
Posting Sebelumnya

Kawal Rekapitulasi Suara Provinsi

Posting berikutnya

Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dengan Disabilitas

wiji

wiji

Posting berikutnya
Foto: 123RF

Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dengan Disabilitas

Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum'at, 06 Desember 2024

05DAE-FA-06DES

Tidak Ada Akses Jalan, Seorang Ibu Ditandu Belasan Kilometer

05DAE-FB-06DES

Dukung Program Ketahanan Pangan Daerah Berkelanjutan

Jaga Pasokan saat Cuaca Ekstrem

Jaga Pasokan saat Cuaca Ekstrem

BERITA TERBARU

  • Alwi Farhan Lolos ke 16 Besar Japan Open 2025 16 Juli 2025
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Rabu, 16 Juli 2025 16 Juli 2025
  • Perkuat Pengawasan dan Pendidikan Seputar Demokrasi 15 Juli 2025
  • Mayat Pria Tanpa Kepala Ditemukan di Pantai Cukuh Pandan Tanggamus 15 Juli 2025
  • Dua Daerah Gelar Pilkada Ulang 15 Juli 2025

TOP NEWS

Benang Merah Konflik Manusia dengan Satwa

23 Ribu Peserta Gagal Masuk SMA/SMK Negeri

Tembus Rp12,42 Miliar Ekonomi Syariah kian Kokoh

Jalur SPMB SMP Prioritaskan Jarak

Perencanaan Keuangan Kunci Kemapanan Finansial

Perkuat Akses Keuangan Inklusif

Kebingungan Peserta Warnai Hari Pertama SPMB

Buka Ekspor Sawit di Pasar Eropa

Perketat Pengawasan Truk ODOL

Kreatif Hadapi Efisiensi Anggaran

POPULAR POST

  • kantor DPRD lampung Utara

    Pelantikan Pimpinan DPRD Lampura Berlangsung Sederhana

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • BPK RI Periksa Keuangan Polres Lampung Timur

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Kamis, 10 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Jum’at, 11 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
  • Koran Digital Lampung Post, Edisi Sabtu, 12 Juli 2025

    0 shares
    berbagi 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube RSS Instagram

Tentang Kami

 

LampungpostID adalah laman berita resmi Harian Umum Lampung Post. Laman ini berada dalam naungan PT Masa Kini Mandiri, penerbit Koran Lampung Post yang menyajikan informasi berkualitas untuk melengkapi kehadiran koran edisi cetak di masyarakat.

Alamat Kami

PT Masa Kini Mandiri, Jl. Soekarno – Hatta No. 108, Hajimena, Lampung Selatan

Phone : (0721) 783-693
Fax : (0721) 783-578
Email : redaksi@lampungpost.co.id

Redaksi
Tentang Kami

Iklan & Sirkulasi

Bachtiar Al Amin : 0812-7339-8855
Ja’far Shodiq : 0812-1811-4344
Dat S Ginting 0822-6991-0113
Setiaji B. Pamungkas : 0813-6630-4630

LampungpostID © 2022

Selamat Datang kembali!

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Password yang terlupakan?

Ambil kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • LAPORAN UTAMA
  • EKONOMI
  • KOTA
  • RUWA JURAI
  • PENDIDIKAN
  • LAMBAN PILKADA
  • RAGAM
  • DESA
  • OPINI
  • FOKUS
  • E-PAPER
  • INDEKS

LampungpostID © 2022

Open chat
1
Anda butuh bantuan ?
Admin Lampungpost.id
Halo, ada yang bisa kami bantu ?