TANPA disengaja, perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-47 koran Lampung Post, pada 10 Agustus 2021 bertepatan peringatan Tahun Baru Islam 1443 Hijriah. Harian ini bermetamorfosis dari cetak ke digital. Suka tidak suka, mau tidak mau, pengaruh globalisasi memengaruhi industri pers di bawah Media Group News (Media Indonesia, Metro TV, dan Medcom.id) ini.
Tahun ini, Lampung Post mengusung tema ulang tahun: Evolusi digitalisasi, sinergi informasi di tengah pandemi. Ini sebuah proses panjang dimaknai peringatan Tahun Baru Islam. Di mana ada peristiwa penting, awal hijrah Nabi Muhammad saw dari Mekah ke Madinah, merupakan tonggak awal pembentukan masyarakat Islam yang mandiri dan berdaulat.
Karena itu, bernilai penting dan tidak tergantikan dalam sejarah keemasan Islam. Saat itu, kekuatan Islam terbangun di Madinah, sehingga memantik kehendak Rasulullah berhijrah. Niat berhijrah muncul di bulan Muharam. Karena tanggal 10 Agustus 2021 bertepatan 1 Muharam 1443 H, sudah seharusnya koran multiplatform ini berhijrah dari manual ke digital.
Setiap napas kehidupan, negara hadir–agar negeri ini tidak tertinggal dari kemajuan teknologi digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meningkatkan inklusi digital, sehingga pada 2024 tidak ada lagi kawasan terpencil tidak dijangkau infrastruktur telekomunikasi.
Menteri Kominfo Johny G Plate mengingatkan anak bangsa untuk bangkit berbicara tentang inklusi digital agar tidak dilihat dari satu aspek. Yang jelas persoalan digitalisasi di Indonesia harus dilihat dari hulu ke hilir. “Di hulu, tengah membangun infrastruktur digital yang kuat—meningkatkan konektivitas telekomunikasi untuk menjembatani kesenjangan digital,” kata Johny dalam acara Metro TV, Economic Challenges, Selasa (10/8).
Infrastruktur digital adalah prasyarat mewujudkan transformasi digital, sehingga tahun 2024 seluruh penjuru Nusantara terkoneksi internet yang kuat. Hari ini, masih ada 12.548 desa dan kelurahan belum tersentuh base transceiver station (BTS), baik di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) maupun non-3T.
Data dari Kementerian Kominfo mengungkapkan desa dan kelurahan yang sudah tercakup sinyal komunikasi sebanyak 70.760 dari 83.218 daerah di Indonesia. Sehingga pada 2022 mendatang, 4G menjadi fondasi utama pembangunan atau akselerasi transformasi digital di negeri ini.
Artinya, Indonesia utuh menjadi satu, karena terhubung komunikasi yang efektif dengan bertebaran BTS di kawasan 3T. Ini diilhami sumpah Patih Gajah Mada. Dalam Kitab Pararaton terkenal Sumpah Palapa. Sang Patih tidak akan memakan palapa sebelum berhasil menyatukan Nusantara.
Tak cukup menyatukan negeri ini dengan jaringan telekomunikasi, tetapi juga terus mengembangkan sumber daya manusia dengan talenta digital. Bahkan, Kemkominfo memprogramkan membina keterampilan digital talenta digital di tiga level, yaitu tingkat dasar, menengah, dan lanjutan.
Pada tingkat dasar, Kominfo melaksanakan Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia yang diberi nama Siberkreasi. Tingkat menengah, kementerian juga menyiapkan stimulus untuk melatih talenta digital melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS) 2021.
Pada tingkatan tersebut untuk menjaring talenta digital baru. Sedangkan di tingkat lanjutan literasi digital, kata Johny, DTS ditujukan bagi pemimpin di tingkat strategis guna membantu mengoptimalkan teknologi digital dalam pengambilan keputusan. Ini sangat penting!
***
Lalu apa yang harus diperbuat Lampung Post di tengah pandemi corona untuk menghadang berita bohong (hoaks)? Koran ini yang pernah meraih penghargaan di bidang penanganan Covid-19 pada 2021 dari Ketua BNPB Doni Monardo, Gubernur Arinal Djunaidi, dan Wali Kota Eva Dwiana, terus memperkuat jaringan infrastruktur digital agar publik tercerahkan.
Terlebih Lampung Post telah berevolusi dari platform media cetak menjadi media multiplatform mencakup radio, televisi, portal berita, bahkan sosial media. Dengan kelengkapan multiplatform itu, daya jangkau pemberitaan harian yang lahir tahun 1974 menjadi lebih luas. “Koran ini menjadi partner penting dalam menghadapi bencana nonalam Covid-19,” kata Arinal.
Gubernur hadir secara luring di acara daring HUT ke-47 Lampung Post, Selasa (10/8) itu, berharap pandemi di Lampung juga di Indonesia tidak mudah ditaklukkan, kecuali dengan kerja sama serta kerja keras seluruh elemen bangsa. Sinergi jadi akan kekuatan, sehingga ekonomi cepat pulih.
Yang jelas, koran tertua yang memiliki sejarah panjang di daerah ini, akan menghadapi persoalan kesenjangan digital yang dihadapi rakyat. Hanya orang yang mampulah bisa mengakses teknologi digital secara penuh. Mengapa? Karena masih ada di Lampung ini, daerah blank spot. Kondisi itu perlu cepat disentuh sinyal komunikasi.
Pastinya, ekonom Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menjelaskan ada tiga kategori kesenjangan digital di negeri ini. Ketiganya adalah kesenjangan akses, sumber daya manusia, dan penggunaan. Kesenjangan itu dialami penduduk di luar Pulau Jawa. “Masih banyak rakyat yang tidak dapat mengakses internet, tidak memiliki keahlian digital, kemudian tidak paham penggunaan teknologi seperti apa,” ujar Nailul dalam satu kesempatan.
Di era digitalisasi, di tengah pandemi, Lampung Post–memerangi berita bohong tentang penanganan Covid-19 memerlukan kekuatan multiplatform untuk meluruskan berbagai informasi keliru seputar wabah virus corona. Dan itu sangat ampuh, juga diakui sejumlah pejabat di daerah ini.
Resepnya adalah jurnalisme sejati berkompetensi, sehingga menjadi ruh penggerak dalam media massa apa pun platformnya. Dewan Pengarah Redaksi Media Group, Saur Hutabarat, mengatakan Lampung Post memiliki perjalanan yang panjang untuk terus eksis di setiap perkembangan zaman.
“Medium dan platform bisa bermacam-macam, tapi esensi sesungguhnya adalah jurnalisme. Karena itu, digitalisasi adalah kebanggaan berwatak eksternal yang harus hidup, dan diperkaya dengan kekuatan internal yang bernama jurnalisme,” kata wartawan Saur, penerima Bintang Jasa Nararya dari Presiden Joko Widodo atas sumbangsihnya dalam bidang jurnalistik.
Hari ini dan esok, Lampung Post terus mengibarkan gagasan dan informasi yang benar, akurat, cepat, dan tepercaya sehingga mampu menjadi garda terdepan dan kredibel dalam memerangi berita bohong. Apalagi kekuatan integritas insan persnya yang terus terjaga, karena selalu tegak lurus serta memegang teguh kode etik jurnalistik.
Sebuah renungan, juga doa dari para pendiri koran ini, bahwa Lampung Post harus memberikan pencerahan serta mengedukasi anak-anak bangsa. Apa pun gelombang dan badai menghantam, bacaan Teruji dan Tepercaya ini tetap istikamah di jalannya, serta berupaya menjaga jiwa korsa ke-Lampung-an. Maka itu, harian ini tidak merawat kematian, tetapi lebih kepada merawat perubahan untuk menjawab semua tantangan zaman. ***