SETIAP tahun, pada tanggal 20 Oktober, dunia merayakan Hari Perpustakaan Internasional. Momen ini dirayakan sebagai pengingat akan peran fundamental perpustakaan dalam mendukung pendidikan, meningkatkan literasi, dan menyediakan akses informasi yang luas. Tak hanya itu, peringatan ini juga mengakui kontribusi pustakawan sebagai penjaga ilmu pengetahuan (librarians as the guardian of knowledge) (Chip Putnam, 2015) yang terus bekerja keras demi memberikan layanan pengetahuan dan informasi yang diperlukan oleh masyarakat.
Di Provinsi Lampung, perayaan ini seharusnya menjadi refleksi bagi seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, akademisi, industri, maupun masyarakat umum, untuk memahami lebih dalam betapa pentingnya perpustakaan sebagai pusat pembangunan sumber daya manusia (SDM) (Adaora Joy Udo-Anyanwu, 2021).
Perpustakaan kini bukan sekadar tempat menyimpan buku, melainkan ruang di mana komunitas dapat belajar, berinovasi, serta mengakses informasi yang relevan dan berharga untuk menghadapi tantangan masa depan. Perpustakaan telah berkembang menjadi entitas untuk kita bisa saling berbagi, tidak hanya buku, tetapi juga informasi, peralatan, dan sumber daya praktis lainnya. Andre Wilkens (2021, 97).
Di banyak negara, perpustakaan telah bertransformasi menjadi agen perubahan sosial dan pusat literasi digital yang berperan penting dalam memberdayakan masyarakat. Semoga ini juga dapat terwujud untuk berbagai perpustakaan yang ada di Lampung.
Meningkatkan Literasi
Peran perpustakaan dalam membangun SDM unggul di Provinsi Lampung tidak bisa dipandang sebelah mata. Literasi, baik dalam bentuk konvensional maupun digital, adalah fondasi yang kuat bagi pembangunan SDM. Di era informasi saat ini, keterampilan dalam membaca, menulis, dan berpikir kritis menjadi krusial untuk meningkatkan daya saing Lampung di tingkat nasional maupun global. Perpustakaan memiliki potensi besar dalam menyediakan akses literatur, kursus keterampilan, serta sarana belajar lainnya, yang semuanya dapat mendukung pertumbuhan literasi di kalangan generasi muda.
Akses yang mudah ke perpustakaan di daerah ini dapat memengaruhi kualitas pendidikan dan keterampilan masyarakat secara signifikan, terutama di kalangan pemuda. Selain itu, perpustakaan juga bisa menjadi pusat inovasi, tempat individu dapat memperluas pengetahuan mereka di berbagai bidang, mulai dari teknologi hingga wirausaha, yang penting dalam era ekonomi digital.
Manajemen sumber daya manusia perpustakaan merupakan bagian yang sangat penting bagi kelangsungan dan pengembangan pustakawan. Pustakawan harus memiliki konsep berpikir yang konstruktif dan dinamis agar peran yang diembannya merupakan hasil implementasi yang terstruktur, tulis Muhamad Jubaidi (2021, 296–306).
Tantangan dan Peluang
Namun, saat ini kondisi perpustakaan di Lampung menghadapi sejumlah tantangan. Infrastruktur perpustakaan di berbagai daerah di Lampung, terutama di wilayah pedesaan, kota, dan berbagai wilayah kabupaten yang mayoritas masih terbatas. Kekurangan dana, sumber daya manusia, dan akses teknologi menjadi tantangan besar yang dihadapi perpustakaan untuk berfungsi secara optimal. Tanpa fasilitas dan sumber daya yang memadai, perpustakaan tidak akan mampu memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bahkan, harus ada kebijakan yang dibuat untuk memastikan agar layanan perpustakaan tersedia secara merata bagi kelompok minoritas yang bisa saja karena alasan tertentu tidak dapat menggunakan layanan umum, misalnya, minoritas bahasa, penyandang disabilitas, atau mereka yang tinggal di wilayah terpencil yang tidak dapat mengakses perpustakaan secara langsung (IFLA, K.G. Saur 2001, 8).
Di sisi lain, terdapat juga peluang besar untuk meningkatkan peran perpustakaan melalui kerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta. Pengembangan infrastruktur perpustakaan digital, misalnya, bisa menjadi langkah strategis untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang mungkin masih sulit mengakses perpustakaan fisik. Dengan adanya program digitalisasi dan perpustakaan keliling, masyarakat Lampung diharapkan dapat lebih mudah mengakses sumber daya pengetahuan yang penting bagi pengembangan SDM mereka.
Kolaborasi dan Inisiatif
Penguatan perpustakaan sebagai pusat pembangunan SDM di Lampung memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah daerah harus memberikan perhatian lebih dalam bentuk kebijakan yang mendukung, serta anggaran yang cukup untuk pengembangan perpustakaan.
Kolaborasi dengan berbagai pihak akademisi, lembaga pendidikan, dan swasta juga sangat diperlukan. Misalnya, kerja sama dengan program studi perpustakaan dan informasi di lingkup universitas atau lembaga swasta yang menawarkan produk dan jasa informasi dapat memperluas layanan, program dan kegiatan di perpustakaan, serta sekaligus menjadi inisiatif memperkenalkan teknologi baru yang dapat membantu meningkatkan keterampilan berinformasi dan literasi digital masyarakat Lampung.
Perpustakaan juga dapat lebih berperan dalam mendukung program nasional atau daerah terkait pendidikan dan inovasi. Banyak inisiatif global, seperti yang diadopsi dari berbagai program IFLA yang dapat diadaptasi untuk meningkatkan layanan perpustakaan di Lampung. Dengan mengikuti standar internasional dan nasional perpustakaan di Lampung dapat memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi dan literatur berkualitas, yang tentunya akan berdampak positif pada peningkatan kualitas SDM di provinsi ini.
Masa Depan Perpustakaan Lampung
Salah satu langkah paling strategis yang perlu diambil oleh perpustakaan di Lampung adalah mengadopsi inovasi teknologi. Di era digital, perpustakaan tidak bisa lagi hanya mengandalkan buku fisik (OECD 2012, 37). Pengembangan perpustakaan digital dan program literasi informasi dan literasi digital akan membantu berbagai perpustakaan di Provinsi Lampung agar tetap relevan di tengah cepatnya perkembangan teknologi. Upaya digitalisasi ini akan memungkinkan perpustakaan untuk menjangkau audiens yang lebih luas, bahkan di daerah-daerah terpencil.
Melalui kerja sama dengan para pihak baik dilingkup lokal, nasional atau bahkan internasional, maka juga akan semakin terbuka peluang untuk berbagai perpustakaan, seperti jenis perpustakaan umum, perguruan tinggi, sekolah, khusus atau komunitas yang ada di Lampung dapat mengakses berbagai sumber daya digital yang penting untuk pendidikan dan pengembangan keterampilan di berbagai sektor. Inisiatif semacam ini juga dapat membantu mengatasi kendala akses fisik yang dihadapi banyak masyarakat di wilayah pedesaan.
Perayaan Hari Perpustakaan Internasional menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya perpustakaan dalam membangun SDM unggul di Lampung. Di tingkat lokal, perayaan ini harus menjadi momen untuk memperkuat peran perpustakaan dalam mendukung pembangunan pendidikan dan inovasi di Lampung. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi, akses informasi, serta peran pustakawan menjadi hal yang perlu terus didorong melalui berbagai program dan acara yang melibatkan komunitas setempat.
Sebagai kesimpulan, perpustakaan di Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam pembangunan SDM di provinsi ini. Dukungan dari berbagai pihak, terutama dalam hal peningkatan infrastruktur dan digitalisasi, sangat diperlukan agar perpustakaan bisa berfungsi secara maksimal. Dengan demikian, Lampung dapat mencetak generasi yang terdidik, inovatif, dan mampu bersaing di tingkat global. *