Mesuji (Lampost.co)– Mengalami gangguan di otak, ginjal, dan jantung, bayi 17 hari Abila Sapitri masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Mesuji.
Ia sangat membutuhkan uluran tangan dermawan.
Kondisi bayi malang itu belum sadarkan diri sejak lahir, hingga hari ini, Rabu 8 Mei 2024.
Orang tua bayi, Karman, mengatakan anaknya tidak kunjung membaik meski sudah menjalani perawatan.
Warga Desa Tanjung Mas Mulya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, itu berharap bantuan dari pemerintah dan dermawan untuk anaknya.
Dokter mendiagnosa bayinya mengalami banyak gangguan organ dalam.
“Sejak dia lahir, sampai sekarang belum menangis. Kemarin sempat keluar suara, namun tidak keluar lagi karena kondisinya kejang,” jelas Karman.
Karman mengakui bahwa keluarganya mengalami kesulitan ekonomi saat ini.
“Saya bekerja sebagai buruh dengan penghasilan Rp70 ribu per hari harus ke sana ke mari mencari pinjaman. Sebelumnya saya sudah habiskan lebih dari Rp20 juta untuk biaya melahirkan istri. Itu pun uang hasil meminjam kerabat terdekat,” imbuhnya.
Kondisi tidak lebih baik juga ibu sang bayi, Puji (35). Saat ini, Puji masih merasakan sakit usai operasi caesar.
Dirinya harus bolak balik ke rumah sakit karena kesulitan buang air besar dan buang air kecil akibat operasi.
“Buang air kecil istri saya dengan menggunakan selang. Karena rumah kami sangat jauh dari rumah sakit yang letaknya di Kecamatan Tanjung Raya, kami akhirnya sewa kontrakan untuk sementara waktu. Itu juga menambah beban kami,” lanjutnya.
Karman berharap ada bantuan dari berbagai pihak.
“Tentu jika ada bantuan, pasti kami sambut sepenuh hati. Kami berharap anak ketiga kami ini dapat sehat,” harapnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Mesuji, Kusnandar, mengatakan Abila masih menjalani perawatan intensif.
“Sejak lahir, sang bayi sudah ada gangguan di otak, ginjal, jantung, hingga paru. Kondisi saat ini kami tengah menunggu si bayi dalam kondisi stabil untuk kami rujuk ke rumah sakit di Bandar Lampung maupun di Palembang,” jelas Kusnandar.