Bandar Lampung (Lampost.co)— Fenomena pamer atau flexing telah menjadi hal umum di era media sosial. Di mana banyak orang menunjukkan pencapaian, kekayaan, atau gaya hidup mereka kepada orang lain.
Meskipun sering orang lakukan, perilaku ini bisa menimbulkan dampak negatif, seperti memicu keborosan dan menunjukkan kebutuhan akan pengakuan dari orang lain. Bahkan, pamer berlebihan dapat menarik orang dengan niat buruk.
Perilaku pamer tidak di miliki oleh semua orang dan penyebabnya bisa dari berbagai faktor. Mulai dari dorongan psikologis hingga pengaruh lingkungan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa seseorang gemar pamer di media sosial:
- Rasa Tidak Aman atau Insecure
Orang yang merasa tidak percaya diri sering kali mencoba menutupi keraguan diri mereka dengan memamerkan apa yang mereka miliki. Mereka mencari pengakuan dan validasi untuk meningkatkan rasa percaya diri. - Keinginan Mendapatkan Pengakuan
Banyak orang pamer untuk mendapat perhatian dan pengakuan. Mereka ingin terlihat sebagai individu sukses, kaya. Atau memiliki kehidupan sempurna, demi meningkatkan status sosial mereka. - Pengaruh Media Sosial
Platform seperti Instagram dan Facebook mendorong pengguna untuk menampilkan versi ideal dari diri mereka. Perbandingan dengan orang lain di media sosial bisa mendorong seseorang untuk memamerkan diri guna meningkatkan harga diri. - Tren Sosial
Di beberapa lingkungan sosial, perilaku pamer menganggap normal atau bahkan di akui. Orang dalam kelompok tersebut mungkin merasa terdorong untuk ikut serta dalam tren pamer ini. - Pencarian Identitas
Bagi sebagian orang, memamerkan kekayaan atau pencapaian menjadi cara untuk mencari dan mengekspresikan identitas mereka. Pamer mereka anggap sebagai upaya untuk membangun rasa makna dan keterikatan dalam hidup. - Haus Perhatian
Orang yang merasa kesepian atau terabaikan sering menggunakan perilaku pamer untuk menarik perhatian dan merasa dihargai oleh orang lain.
Perilaku pamer umumnya mencerminkan rasa tidak aman atau kerentanan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan kepada mereka yang memiliki kecenderungan ini agar dapat mengatasinya dengan lebih baik.