Jakarta (Lampost.co) – Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk bersantai sambil menikmati tontonan berkualitas. Jika Anda menyukai cerita yang penuh makna dan inspirasi, film bergenre religi bisa menjadi pilihan yang menarik. Netflix menawarkan berbagai film religi yang mengangkat tema spiritual, perjuangan iman, hingga nilai-nilai kehidupan yang mendalam.
Poin Penting
- 10 Rekomendasi film Netflix genre religi cocok ditonton diakhir pekan bersama keluarga, dengan cerita yang beragam.
- Berbagai cerita dan latar belakang dalam film religi ini bisa menjadi pelajaran berharga dalam menjalani keidupan.
- Film tidak hanya berlatar syuting di Indonesia tetapi diberbagai negara yang membuat penonton akan ikut menyaksikan keseruannya.
Film-film ini tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga yang bisa memperkaya perspektif. Dengan jalan cerita yang menyentuh dan visual yang memukau, tontonan ini cocok untuk menemani waktu luang Anda bersama keluarga atau orang terdekat.
10 Rekomendasi film Netflix Genre Religi Wajib Ditonton Akhir Pekan.
1. Hafalan Shalat Delisa
Hafalan Shalat Delisa adalah film drama religi yang berlatar tragedi tsunami Aceh tahun 2004. Film ini mengisahkan perjalanan seorang gadis kecil bernama Delisa (diperankan oleh Chantiq Schagerl), yang tinggal di sebuah desa kecil di Lhok Nga, Aceh, bersama ibunya, Ummi Salamah (Nirina Zubir), dan tiga kakaknya, Fatimah, Aisyah, serta Zahra.
Baca juga : Top 10 Film Psikopat Terbaik Sepanjang Masa Wajib Tonton
Delisa adalah anak yang ceria, pintar, dan memiliki semangat belajar yang tinggi. Suatu hari, ia mempersiapkan ujian hafalan shalat di sekolah. Ia sangat ingin membuat ibunya bangga dengan menyelesaikan hafalannya dengan sempurna. Sebagai hadiah, Ummi berjanji akan memberikan kalung emas jika Delisa berhasil.
Namun, pada hari ujian itu berlangsung, bencana besar melanda. Tsunami dahsyat menerjang desanya, menghancurkan rumah-rumah, dan merenggut nyawa banyak orang, termasuk keluarga Delisa. Delisa sendiri berhasil selamat, tetapi ia harus kehilangan Ummi dan ketiga kakaknya dalam bencana tersebut. Selain itu, Delisa juga mengalami luka serius yang membuat salah satu kakinya harus diamputasi.
Dalam kesedihannya yang mendalam, Delisa masih mencoba bertahan dan menjalani hidup dengan penuh keikhlasan. Sang ayah, Abi Usman (Reza Rahadian), yang bekerja di luar negeri, segera pulang ke Aceh untuk merawat dan mendampingi Delisa. Bersama-sama, mereka saling menguatkan satu sama lain di tengah kehilangan besar yang mereka alami.
2. Sang Kiai
Film Sang Kiai adalah sebuah karya epik yang menggambarkan perjuangan seorang ulama besar Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Dirilis pada tahun 2013, film ini mengangkat kisah nyata KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang berperan besar dalam perjuangan melawan penjajahan Jepang dan Belanda.
Berlatar masa penjajahan Jepang, film ini dimulai dengan upaya Jepang memanfaatkan ulama untuk mendukung kepentingan mereka. KH Hasyim Asy’ari (diperankan oleh Ikranagara), yang dikenal sebagai tokoh karismatik dan penuh integritas, dengan tegas menolak tunduk pada tekanan Jepang. Akibatnya, ia ditangkap dan dipenjarakan.
Puncak cerita terjadi ketika Resolusi Jihad dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari. Resolusi ini menjadi seruan kepada umat Islam untuk berjuang melawan penjajah demi mempertahankan kemerdekaan. Resolusi tersebut menjadi salah satu pemantik pertempuran heroik di Surabaya pada 10 November 1945, yang kini dikenal sebagai Hari Pahlawan.
Baca juga : 10 Film Netflix Paling Sedih Menguras Emosi, Wajib Ditonton
Film ini tidak hanya menampilkan kisah heroik perjuangan kemerdekaan, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai keikhlasan, kepemimp inan, dan pengabdian kepada agama serta bangsa. Dengan perpaduan genre religi, biografi, dan aksi, Sang Kiai memberikan pengalaman sinematik yang mendalam sekaligus inspiratif.
3. Negeri 6 Menara
Negeri 5 Menara adalah film drama inspiratif yang diadaptasi dari novel laris karya Ahmad Fuadi. Film ini mengisahkan perjalanan hidup Alif Fikri (oleh Gazza Zubizareta), seorang remaja asal Maninjau, Sumatra Barat, yang bercita-cita besar menjadi seperti idolanya, Habibie.
Namun, rencana hidup Alif berubah ketika ibunya memintanya untuk melanjutkan pendidikan ke Pondok Madani, sebuah pesantren di Ponorogo, Jawa Timur. Awalnya, Alif merasa berat hati, karena ia ingin melanjutkan sekolah ke Bandung. Tetapi, ia akhirnya menuruti permintaan ibunya.
Di Pondok Madani, Alif bertemu dengan lima sahabat yang berasal dari berbagai daerah: Raja (Jambi), Said (Surabaya), Dulmajid (Madura), Atang (Bandung), dan Baso (Gowa). Bersama, mereka menjalani kehidupan pesantren yang disiplin dan penuh tantangan. Mereka terinspirasi oleh motto pesantren, Man jadda wajada, yang berarti “siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil.”
Negeri 5 Menara juga membawa penonton ke berbagai tempat indah, menggambarkan mimpi-mimpi para tokohnya yang menjangkau hingga ke lima penjuru dunia. Film ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda untuk mengejar mimpi dengan keyakinan dan usaha maksimal.
4. 99 Cahaya di Langit Eropa
99 Cahaya di Langit Eropa adalah film drama religi yang diadaptasi dari novel bestseller karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Film ini mengisahkan perjalanan spiritual pasangan Indonesia, Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga (Abimana Aryasatya), selama tinggal di Vienna, Austria.
Hanum adalah seorang jurnalis yang menemani suaminya, Rangga, menjalani studi doktoral di Vienna. Kehidupan di Eropa membawa mereka pada tantangan baru, seperti menghadapi perbedaan budaya, gaya hidup, dan kepercayaan yang dominan di sana. Hanum, yang awalnya merasa asing, perlahan mulai menemukan keindahan nilai-nilai Islam di tengah kehidupan Eropa yang sekuler.
Melalui eksplorasi ke berbagai tempat bersejarah, seperti Hagia Sophia di Turki hingga Masjid Cordoba di Spanyol, Hanum dan Rangga menyaksikan bagaimana agama Islam pernah berkembang pesat di Eropa. Mereka juga mempelajari nilai-nilai universal Islam yang melintasi batas budaya dan waktu.
Film ini menggambarkan perjuangan Hanum dan Rangga dalam mempertahankan identitas mereka sebagai Muslim di lingkungan yang berbeda, sekaligus menemukan kembali makna spiritualitas yang mendalam.
5. Perempuan Berkalung Sorban
Perempuan Berkalung Sorban adalah film drama religi yang mengangkat kisah perjuangan seorang wanita muda bernama Anissa (diperankan oleh Maria Riana). Anissa dibesarkan dalam lingkungan keluarga pesantren yang sangat konservatif, di mana ayahnya, Kyai Haji Zainal (Tio Pakusadewo), adalah seorang tokoh agama terkemuka yang memimpin pesantren kecil di desa mereka.
Sebagai putri Kyai, Anissa diajarkan untuk menjaga martabat keluarganya dan menjalani kehidupan yang sangat patuh pada tradisi Islam yang kental. Meskipun demikian, Anissa memiliki karakter yang kuat, tegas, dan berani, yang membawanya pada konflik internal dan eksternal. Ia berjuang untuk menemukan suara dan jalan hidupnya sendiri di tengah dominasi tradisi dan aturan yang ketat di keluarganya.
Masalah semakin rumit ketika Anissa dijodohkan dengan seorang pemuda bernama Hidayat (Agus Kuncoro), seorang pria pilihan ayahnya yang memiliki pandangan konservatif tentang peran perempuan dalam masyarakat. Anissa menolak perjodohan tersebut karena ia merasa tidak memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri. Namun, perlawanan terhadap tradisi ini membawa konsekuensi yang besar bagi Anissa, baik dalam hubungan dengan keluarganya maupun dengan masyarakat sekitar.
Perempuan Berkalung Sorban adalah film yang mengangkat tema tentang perjuangan perempuan, emansipasi, dan pencarian jati diri di tengah tradisi yang membatasi. Film ini menampilkan karakter wanita yang tangguh, yang meskipun dibatasi oleh aturan agama dan budaya, tetap berjuang untuk mewujudkan impian dan hak-haknya.
6. Bulan Terbelah di Langit Amerika
Bulan Terbelah di Langit Amerika adalah film drama religi yang merupakan kelanjutan dari kisah Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga (Abimana Aryasatya) yang pertama kali diperkenalkan dalam 99 Cahaya di Langit Eropa. Dikeluarkan pada tahun 2015, film ini membawa penonton pada petualangan mereka setelah kembali ke Indonesia.
Setelah perjalanan spiritual dan penemuan sejarah Islam di Eropa, Hanum dan Rangga kini melanjutkan hidup mereka di Amerika Serikat. Hanum, yang tetap berprofesi sebagai jurnalis, mendapat kesempatan untuk mengekspos kisah penting yang berhubungan dengan Islam di dunia Barat, yang sering kali dipandang dengan prasangka buruk. Bersama suaminya, Hanum berusaha untuk membongkar pandangan negatif terhadap Islam dan menunjukkan bahwa agama ini membawa kedamaian dan kebaikan.
Cerita ini berfokus pada perjalanan Hanum yang menelusuri kehidupan Muslim di Amerika pasca-9/11, dengan tantangan baru berupa meningkatnya diskriminasi terhadap umat Muslim. Mereka bertemu dengan berbagai karakter, termasuk seorang gadis muda bernama Yumna (diperankan oleh Dinda Kanyadewi) yang memiliki kisah haru tentang perjuangannya menjaga identitas Muslim di tengah stigma negatif. Hanum pun semakin tergugah untuk menulis kisah ini agar bisa memberikan pandangan lebih luas tentang Islam.
Bulan Terbelah di Langit Amerika menjadi sebuah karya yang memadukan sejarah, peran jurnalisme, dan kekuatan spiritual dalam menjawab tantangan zaman. Dengan latar belakang Amerika pasca-serangan 9/11, film ini memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya toleransi dan pemahaman antar umat beragama
7. ?
Film ? adalah sebuah drama religi yang mengangkat tema tentang konflik beragama di Indonesia. Dengan judul yang unik dan penuh tanda tanya, film ini menggambarkan realitas pluralisme agama di negara dengan keberagaman budaya dan keyakinan yang sangat kental, yaitu Indonesia.
Cerita dalam film ini berfokus pada kisah tiga karakter utama yang mewakili tiga agama besar di Indonesia: Budha, Islam, dan Kristen Katolik. Masing-masing karakter, yang berasal dari latar belakang agama yang berbeda, menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani hidup mereka, terutama ketika mereka terjebak dalam konflik antara keyakinan pribadi dan tekanan sosial yang sering kali memunculkan ketegangan antar umat beragama.
Dalam film ini, kita akan mengikuti perjalanan hidup Tio, seorang pria keturunan Tionghoa yang menganut agama Budha, yang merasa terisolasi di tengah masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Kemudian ada juga Ali, seorang Muslim yang hidup dalam masyarakat yang memandang ketidaksetujuan antar agama sebagai hal yang tak terhindarkan, serta Maria, seorang Katolik yang berjuang mempertahankan keyakinannya di tengah lingkungan yang tidak selalu mendukungnya.
? adalah film yang mendorong penonton untuk berpikir lebih dalam mengenai pentingnya menghargai perbedaan dan mengatasi ketegangan yang muncul akibat perbedaan agama. Dengan latar belakang Indonesia yang kaya akan keberagaman, film ini memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya kerukunan dan persatuan dalam menjaga kedamaian antar umat beragama.
8. La Tahzan
La Tahzan adalah film drama religi yang mengisahkan perjalanan cinta, iman, dan pencarian jati diri. Film ini bercerita tentang Viona (Atiqah Hasiholan), seorang wanita Indonesia yang sedang melanjutkan studinya di Jepang. Kehidupan Viona yang awalnya berjalan mulus mulai berubah ketika ia bertemu dengan Yamada (diperankan oleh Joe Taslim), seorang pria Jepang yang tertarik dengan kehidupan dan keyakinan Viona.
Yamada, yang awalnya hanya ingin mengenal lebih dalam budaya dan tradisi Indonesia, perlahan merasa terinspirasi oleh iman yang dimiliki Viona. Kedekatan mereka semakin berkembang hingga Yamada mengambil keputusan besar untuk melamar Viona. Namun, lamaran tersebut membawa tantangan baru, karena Yamada menyatakan niatnya untuk memeluk agama Islam agar dapat menjalani hidup bersama Viona sesuai dengan keyakinannya.
Dengan latar belakang indah Jepang, La Tahzan menampilkan perjalanan emosional yang mendalam dan menggugah. Film ini juga menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga keyakinan, toleransi, dan kesetiaan pada nilai-nilai yang di yakini.
La Tahzan menjadi pilihan film religi yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pandangan tentang bagaimana cinta sejati harus berjalan seiring dengan keimanan dan penghormatan terhadap perbedaan
9. Haji Backpacker
Haji Backpacker adalah film religi yang mengisahkan perjalanan spiritual seorang pria bernama Mada (Abimana Aryasatya). Mada adalah seorang pemuda yang pernah hidup dalam kekecewaan mendalam terhadap Tuhan akibat berbagai tragedi dalam hidupnya. Rasa kecewa itu membuat Mada meninggalkan iman dan keyakinannya, serta memilih hidup bebas tanpa arah.
Namun, hidup Mada berubah ketika ia memulai perjalanan yang tidak terduga ke berbagai negara. Perjalanan ini membawanya ke delapan negara, termasuk Thailand, Vietnam, China, India, Tibet, Iran, Arab Saudi, hingga Mekah. Dalam perjalanan tersebut, Mada bertemu dengan berbagai orang yang membantunya memahami arti kehidupan, pengampunan, dan iman.
Puncak perjalanan Mada terjadi ketika ia akhirnya tiba di Mekah, tempat di mana ia memutuskan untuk menunaikan ibadah haji. Di sana, Mada menyadari bahwa semua kesulitan yang ia alami adalah bagian dari rencana Tuhan untuk membawanya kembali ke jalan-Nya.
Haji Backpacker adalah film yang menyentuh hati dan memberikan inspirasi tentang pentingnya perjalanan hidup, baik secara fisik maupun spiritual. Film ini mengajarkan bahwa meskipun seseorang tersesat, selalu ada jalan untuk kembali kepada Tuhan dengan hati yang tulus.
10. 100% Halal
100% Halal adalah film religi yang mengangkat nilai-nilai Islam, khususnya dalam konteks pernikahan dan hubungan keluarga. Film tahun 2020 ini menceritakan perjalanan hidup Fira (Anisa Rahma), seorang gadis muda yang harus menghadapi perubahan besar dalam hidupnya ketika dijodohkan oleh keluarganya.
Fira awalnya merasa ragu dengan keputusan tersebut, karena ia tidak mengenal calon suaminya. Namun, atas dasar ketaatan kepada orang tua dan keyakinannya pada ajaran Islam, Fira berusaha menerima takdirnya. Dalam prosesnya, ia mulai belajar tentang makna cinta yang sesungguhnya, pengorbanan, dan keikhlasan.
Film ini menggambarkan bagaimana Fira dan suaminya, Rendy (Arya Saloka), membangun rumah tangga dari nol, dengan dasar ajaran agama yang kuat. Mereka menghadapi berbagai konflik dan ujian, baik dari dalam maupun luar rumah tangga. Namun, melalui kesabaran, komunikasi, dan keimanan, mereka berhasil menemukan harmoni dalam kehidupan pernikahan mereka.
100% Halal tidak hanya menceritakan tentang pernikahan, tetapi juga menyoroti pentingnya menjaga hubungan keluarga, mematuhi ajaran agama, dan membangun cinta yang halal. Dengan alur cerita yang ringan namun penuh makna, film ini memberikan inspirasi tentang bagaimana menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Film ini cocok untuk semua kalangan, terutama bagi mereka yang mencari tontonan yang edukatif dan sarat dengan pesan moral